© Kitabisa.com
Ketika masih muda, seseorang mungkin masih bisa berjuang sedemikian rupa untuk mencari nafkah. Namun ketika usia sudah mencapai umur senja, banyak sekali kondisi tubuh yang sudah serba kekurangan. Tak sedikit kisah sepasang lansia yang ceritanya membuat hati begitu sedih.
Seperti kisah sepasang lansia di Daenaa ini, Mbah Djafar dan Kasumi. Dia hidup hanya berdua saja di gubuk reot, dan hampir roboh. Setiap hujan turun, air akan merambat dari atap yang bocor. Mereka pun tidur dengan keadaan basah jadinya, bercampur dengan kamar mandi, serta tempat cuci piring.
Dulu kesehatian Mbah Djafar adalah sebagai buruh tani. Upahnya pun hanya 5.000 rupiah/karung untuk mengupas jagung. Namun sayang kakinya patah sampai tak bisab berjalan karena tergelincir dari gunung ketika pulang bekerja. Sehingga, dalam kesehatan Mbah Djafat hanya bisa ngesot.
Sang istri, Mbah Kasumi, hanya seorang ibu rumah tangga yang penglihatannya mulai rabun. Keihdupan mereka hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah atas program PKH yang diterimanya setiap 3 bulan sekali. Punya satu anak, namun sudah hidup ikut pasangannya.
Kasian sekali Mbah Djafar dan Mbah Kasumi. Jika kalian ingin membantu mereka agar mendapatkan tempat tinggal dan kehidupan yang layak, bisa banget mendonasikan sebagian rezeki kalian di link ini.
Terima kasih orang baik!