© 2021 Dompet Dhuafa
Jumlah kasus Covid-19 memang melandai, namun bukan berarti diikuti dengan turunnya penerapan protokol kesehatan dan euforia perayaan yang berlebihan. Sebaliknya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita kebut mulai dari vaksinasi dan menyiapkan diri bila kemungkinan terjadi lonjakan kasus kembali.
Seluruh elemen diharapkan terus siap siaga dalam mengantisipasi naiknya kasus Covid-19. Begitu pula dengan yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa bersama dengan Cisdi (Center For Indonesia’s Strategic Development Initiatives). Beberapa waktu yang lalu, keduanya menyelenggarakan Pelatihan Tokoh Agama dan Pengelola Shelter Isoman Berbasis Komunitas Wanasari Kabupaten Bekasi melalui daring pada hari Senin (4/10/2021).
Ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas pengelola shelter, relawan dan tokoh agama dalam respon Covid-19 serta mengelola Shelter Isoman oleh Cisdi bersama dengan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Jawa Barat. Kegiatan ini dilakukan melalui daring pada hari Senin(4/10/2021).
Bukan hanya sekali ini saja, sebelumnya Dompet Dhuafa bersama dengan Cisdi memberikan dukungan baik aspek material dan nonmaterial di Shelter Isoman (Isolasi Mandiri) di Wanasari, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat
Sifing Lestari, Senior Officer Promosi Kesehatan Dompet Dhuafa dalam sambutannya mengungkapkan kalau kesiapsiagaan adalah hal penting dalam menghadapi pandemi yang saat ini terjadi.
“ Kesiasiagaan itu menjadi bagian penting dalam sebuah rencana
kontigensi kebencanaan," ungkapnya.
Menurutnya, respon cepat sangat menentukan tingkat penyebaran dan keparahan pandemi Covid-19 di masyarakat. Selama Covid-19 masih ada, masyarakat dituntutn untuk selalu bersikap waspada.
Di akhir sambutanya, Sifing megucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam ikhtiar mengurangi tingkat keparahan pandemi.
" Saya atas nama Dompet Dhuafa mengucapkan selamat dan berterima kasih sebesar-besarnya atas kerjasama ini dan semoga ini menjadi bentuk ikhtiar dakwah untuk kita menyebarkan contoh kebiasaan baik di masyarkat,” ujar Sifing.
Dalam kesempatan yang sama, Fitri Fauziah selaku manager Program Primary Health Care Cisdi menjelaskan komitmen Cisdi utuk meningkatkan kapasitas para pengurus Shelter dan tokoh masyarakat.
“ Cisdi berkomitmen untuk tetap memberikan peningkatan kapasitas kepada pengurus shelter serta tokoh masyarkat untuk melakukan manajemen shelter, kemudian pemberdayaan masyakat untuk mengedukasi." terangnya.
Komitmen tersebut diimplementasikan dalam bentuk penguatan ekosistem shelter di tingkat komunitas. Langkah yang dilakukan yaitu peningkatan kapasitas bagi pengelola shelter dan relawan, serta pelibatan tokoh agama dan santri dalam promosi kesehatan. Meski saat ini telah terjadi penurunan kasus di angka yang menggembirakan dan berdampak pada ketiadaan pasien, namun langkah pemberdayaan shelter dinilai tepat untuk menghadapi kondisi selanjutnya.
" Semoga bapak ibu semuanya dapat menerima pelajaran dan pelatihan ini dengan baik, nanti ketika ada hal-hal yang memang sulit untuk dipahami bisa didiskusikan bersama-sama, kemudian nanti jika ada hal-hal yang bapak ibu perlu kondisikan dengan Puskesmas juga bisa dilakukan,” ungkap Fitri.
Kegiatan tersebut dilakukan selama dua hari yang dimulai dengan pre-test di hari pertama. Lalu dilanjutkan dengan pembeian materi tentang promosi berbasis agama, survailannce atau pengawasan berbasis masyarakat sampai simulasi wawancara untuk melacak kasus hingga pemulasaran jenazah.
Di hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan review ulang materi yang udah diberikan di hari pertama. Tentu ini dilakukan agar materi tersebut benar-benar yakin telah dipahami oleh seluruh peserta. Lalu dilanjutkan dengan materi tentang manajemen shelter, promosi shelter, penyediaan konsumsi dan pengelolaan limbah. Dipaparkan juga nih tentang rencana keberlanjutan shelter di masing-masing peserta.
Selain mendukung tenaga kesehatan dalam tugasnya serta mendorong masyarakat untuk taat prokes dan bergotong royong membantu penderita Covid-19, ternyata menguatkan shelter isolasi mandiri juga harus jadi fokus penting ya! Mengingat shelter bisa sangat berfungsi membantu kerja nakes dan memberikan rasa aman dan nyaman pasien selama proses isolasi. Salut deh dengan fokus dan perhatian Dompet Dhuafa bersama dengan Cisdi.
TENTANG DOMPET DHUAFA
Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 28 tahun, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.