© Mangalorean.com
Nggak bisa dipungkiri mengalami penolakan memang menyakitkan. Rasa kecewa yang ditimbulkan dari penolakan itu kadang bisa memicu seseorang untuk berbuat nekat. Hal inilah yang dialami seorang pria berusia 38 tahun asal Surabaya.
Dilansir dari media lokal (22/4/2020), pria berinisial MI ini nekat mencoba bunuh diri lantaran ditolak keluarganya yang ada di Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah saat pulang.
Nggak hanya diusir oleh sang istri, ia juga ditolak warga setempat karena mereka takut tertular virus corona. MI sendiri adalah warga Kecamatan Genteng, Surabaya berdasarkan KTPnya. Seperti yang kita tahu, Surabaya termasuk ke dalam salah satu daerah zona merah corona.
Menurut Kapolsek Cepu, AKP Agus Budiyana, ternyata kekhawatiran tertular virus corona bukan menjadi satu-satunya alasan penolakan keluarga MI. Permasalahan pribadi antara dirinya dan sang istri juga menjadi pemicu lainnya dari aksi penolakan ini.
" Jadi korban ini asli Surabaya namun punya istri dan seorang anak di Karangboyo. Pernikahannya secara siri," kata Agus yang dilansir dari Kompas.
Menurut penuturan Agus, belakangan hubungan rumah tangga MI dan istrinya kurang harmonis karena ia tak memiliki riwayat pekerjaan yang jelas. Selain itu, warga juga merasa kurang nyaman dengan pernikahan mereka karena keduanya menikah secara siri.
Saat MI memutuskan untuk mendatangi istri dan anaknya, saat itulah amarah sang istri nggak bisa dibendung lagi. Alhasil, keluarga sekaligus warga setempat mengusirnya.
Rasa kecewa atas penolakan yang dialaminya ini membuat MI memilih untuk mengakhiri hidup dengan menyayat nadi dan minum cairan deterjen. Ia pun ditemukan warga dalam keadaan terkapar dan bersimbah darah di pinggir trotoar Jembatan Bengawan Solo wilayah Cepu.
Sejumlah saksi yang mengetahui kejadian itu langsung menghubungi pihak kepolisian. Mendapat laporan dari warga, anggota Polsek Cepu pun langsung bergegas ke tempat kejadian dan melarikan korban ke RSUD dr R Soeprapto Cepu.
" Korban selamat dan saat ini dirawat di RSUD dr R Soeprapto Cepu. Kami rasa penolakan itu cukup beralasan karena situasi sedang dihantui virus corona," kata Agus.
Semoga segera ada penyelesaian ya atas masalah yang sedang menimpa MI dan segera kembali seperti sedia kala.