(c) Shutterstock
Sebelum booming dalgona coffee, cold brew jadi tren tersendiri yang menarik penikmat minuman berkafein. Selain dianggap lebih sehat karena rendah kafein, pembuatannya pun nggak terlalu rumit. Tanpa perlu menggunakan peralatan khusus ala barista, kamu bisa menghadirkan sensasi ngopi cold brew di rumah. Biar nggak ada kesalahan dalam membuatnya, mulai dengan memilih jenis kopi untuk cold brew dan diikuti beberapa tips berikut ini.
Sebelum melangkah lebih jauh dalam memilih jenis kopi untuk cold brew, kenali dulu teknik cold brew dengan menyeduh kopi menggunakan air biasa atau air es. Rasa yang lebih ringan dan cenderung lebih segar didapat dari perendaman kopi minimal 8 jam di suhu ruangan atau di dalam lemari pendingin.
Banyak yang salah paham dan menganggapnya sama dengan iced coffee alias es kopi. Walau sama-sama kekinian, pembuatan iced coffee cukup dengan menyeduh kopi dengan air panas seperti biasa lalu menambahkan es batu. Begitu juga dengan cold drip yang menggunakan alat khusus berupa dua tabung yang disusun bertingkat. Tabung paling atas dipakai untuk proses drip atau mengekstrak kopi sedangkan tabung di bawah menampung hasil tetesan kopi. Berbeda dengan rasa cold brew yang cenderung ringan, hasil cold drip terasa lebih kuat dan kental. Sudah tahu bedanya, kan?
Sebenarnya nggak ada patokan khusus untuk memilih jenis kopi untuk cold brew. Masalah selera, ada yang lebih menyukai minuman dengan cita rasa yang lebih pahit, tapi ada juga yang ingin menikmati kopi dengan karakter yang lebih ringan.
Dalam prosesnya, bubuk kopi akan lebih memunculkan rasa asli kopinya. Cold brew yang menggunakan kopi robusta akan lebih terasa karamel atau cokelat. Sedangkan penggunaan kopi arabika akan lebih menonjolkan rasa manis dari buah atau bunga. Uniknya, beda jenis kopi arabika yang digunakan dalam pembuatan cold brew akan menghasilkan cita rasa yang berbeda, tergantung dari asal biji kopi, lokasi penanaman, proses paska panen hingga roasting-nya.
Sudah tahu dong kalau kopi bisa mendatangkan beberapa manfaat kesehatan. Tapi banyak yang percaya kalau memilih jenis kopi untuk cold brew yang tepat jauh lebih sehat. Misalnya buat yang enggan mengalami gangguan pencernaan, bisa memilih kopi arabika untuk dijadikan bahan utama cold brew.
Tanpa diseduh dengan air panas, rasa cold brew nggak seasam kopi tubruk atau espresso sehingga lebih aman buat mereka yang ingin menikmati kopi, tanpa memicu maag atau peningkatkan asam lambung. Selain itu, metode cold brew juga menghasilkan kopi yang lebih rendah kafein ketimbang kopi hitam yang diseduh dengan air panas.
Menurut situs Hellosehat, secangkir kopi hitam biasa memiliki sekitar 62 miligram kafein sedangkan cold brew hanya berkisar 40 miligram saja. Alternatif nikmat nih buat kamu yang takut jantung berdegup kencang atau sulit tidur saat meminum kopi.
Kalau selama ini hanya menikmati cold brew di kedai kopi favorit, kamu bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah, kok. Bahan maupun peralatannya pun nggak terlalu sulit, cukup sediakan sendok atau spatula kayu, jenis kopi untuk cold brew baik arabika atau robusta, filter kopi atau saringan, toples kaca maupun wadah besar bertutup, mangkuk besar dan air dingin.
Pertama, tuang bubuk kopi ke dalam wadah lalu tambahkan air dingin dengan perbandingan terbaik 1: 8 untuk kopi dan air. Aduk sampai tercampur rata lalu tutup rapat dan diamkan selama minimal 8 jam, bisa di suhu ruangan atau disimpan di dalam lemari pendingin.
Sebelum dinikmati, saring dulu hasil cold brew ke dalam mangkuk besar lalu ulangi penyaringan hingga ampas kopi tak bersisa. Bisa dinikmati langsung atau ditambahkan krimer, susu atau gula. Sisanya bisa disimpan dalam kulkas hingga 2 minggu lamanya.
Walau nggak punya kemampuan ala barista, kamu masih bisa menikmati cold brew hasil racikanmu di rumah. Sayangnya, tak sedikit yang mengaku gagal dalam pembuatannya karena beragam faktor, salah satunya salah memilih jenis kopi untuk cold brew.
Soal kopi memang tergantung selera, tapi perlu diingat kalau prinsip cold brew adalah merendam kopi selama berjam-jam. Jadi jangan pilih kopi robusta yang dark roasted dan digiling terlalu halus yang bikin rasa pahitnya makin dominan. Pilih bubuk kopi dalam level coarse yang rasanya lebih ringan dan mempercepat proses ekstraksi. Buat yang baru pertama kali menjajalnya, coba kopi single origin jenis light roasted dengan rasa manis yang cukup menonjol.
Kualitas air pun bisa membawa pengaruh besar pada cita rasa cold brew buatanmu. Untuk menyeduhnya, gunakan air yang rendah kadar alkaline atau klorin di dalamnya. Air mineral bisa jadi pilihan yang cukup ideal, tapi air hasil filter bakal bikin hasil seduhan dengan metode cold brew kian nikmat.
Selain itu, jangan merendam bubuk kopi lebih dari 12 jam karena akan terasa semakin apek. Hindari juga membuat kesalahan simpel yang bikin cita rasanya jadi ambyar, seperti menyimpan cold brew di botol bekas bumbu yang mempengaruhi rasa dan aroma kopinya. Tak perlu juga mencampurkan bahan lainnya seperti gula atau susu ke awal proses cold brew, tapi tunggu hingga siap disajikan sebelum menambahkan pemanis atau bahan lainnya.
Asyiknya bikin cold brew di rumah adalah penghematan. Yup, hanya dengan menggunakan jenis kopi untuk cold brew yang sudah dimiliki plus kesabaran, kamu bisa menikmati minuman ala café di rumah, bahkan menvariasikannya menjadi minuman lain.
Salah satunya, iced café latte hanya dengan menambahkan susu kental manis pada segelas cold brew. Bisa juga menambahkan tonic water dan irisan lemon untuk membuat cold brew tonic yang fruity dan menyegarkan. Jangan berhenti sampai di situ saja, kombinasikan cold brew dengan air kelapa dan es batu yang asyik dinikmati di tengah hawa udara yang panas.
Buat yang suka manis-manis, ganti gula dengan brown sugar syrup ke dalam cold brew dan jadi minuman kekinian yang banyak disajikan di kedai kopi. Bisa juga menjadikannya sebagai dessert beku dengan mencampurkan cold brew dan susu kental manis lalu masukkan ke dalam cetakan popsicle.
Dari memilih jenis kopi untuk cold brew hingga mengikuti step by step yang tepat, kamu bisa menikmati minuman kekinian tanpa harus meninggalkan kenyamanan rumah. Bukan hanya dikonsumsi pribadi, ubah jadi peluang bisnis yang menguntungkan dengan mengemasnya dalam botol yang praktis. Yuk, cobain sekarang juga! (eth)