Trunyan, Desa dengan Pemandangan Tengkorak Manusia yang Indah

Reporter : Arif Mashudi
Rabu, 26 Februari 2020 18:13
Trunyan, Desa dengan Pemandangan Tengkorak Manusia yang Indah
Trunyan merupakan salah satu desa yang berada di daerah Kintamani, Bali. Desa yang satu ini terkenal akan tradisi pemakaman yang unik, lebih ke menyeramkan sih.

Bali adalah pulau yang sangat cocok untuk orang yang sedang berlibur. Deretan pantai yang indah dan juga beberapa tempat wisata lain seperti desa adat adalah hal yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Ngomong-ngomong desa adat nih, di Bali ada sebuah desa adat yang tertua yang menjadi destinasi tujuan wisatawan dalam maupun luar negeri, yaitu Trunyan. Tapi, tidak seperti desa adat lain, dikutip dari berbagai sumber, Trunyan ini memiliki tradisi yang cukup horor yaitu meletakan mayat begitu saja di tanah.

Trunyan Village

1 dari 3 halaman

Jika kita mendatangi tempat ini, kita akan menyaksikan pemandangan berupa deretan tengkorak dan tulang belulang manusia. Lebih mengerikannya lagi, kita bisa melihat mayat-mayat tergeletak begitu saja di sekitarnya.

Anehnya, meskipun mayat yang ada di desa ini tidak dikubur, mayat-mayat tersebut tidak mengeluarkan bau busuk. Hah, kok bisa ya?

Trunyan Village

2 dari 3 halaman

Ternyata, di sini ada pohon Taru Menyan. Sebuah pohon yang konon sudah berusia ratusan tahun yang saking harumnya bisa membuat bau mayat tersebut hilang karena kalah dengan bau harum yang hasilkan pohon tersebut.

Tapi, tidak sembarang mayat yang bisa diletakkan begitu saja di bawah pohon tersebut. Ini khusus untuk mereka yang meninggal secara wajar dan pernah menikah.

Trunyan Village

3 dari 3 halaman

Juga, jumlah jenazah di atas tanah yang dekat dengan pohon Trunyan tersebut tidak boleh lebih dari sebelas jenazah. Hal tersebut sudah diatur oleh kepercayan adat setempat. Tetapi ada yang mengatakan bahwa satu pohon taru menyan hanya bisa menetralisir sebelas jenazah, jadi jika lebih dari itu maka jenazah tersebut akan mengeluarkan bau.

Desa Trunyan Bali

Sekilas, desa ini seperti biasa saja sih. Tapi, ketika sudah menginjakkan kaki di sini dan melihat banyak sekali tulang belulang dan terngkorang manusia, bulu kuduk auto merinding sih.

Buat kamu yang suka dengan tempat baru dan pengalaman baru, harus nyobain singgah ke desa Trunyan ini sih.

Beri Komentar