© Instagram.com/magetbanget
Mbok Yem sosok yang populer di kalangan pendaki selalu menjadi pusat perhatian. Mbok Yem merupakan pemilik warung puncak Lawu 'Argo Dalem'. Perempuan dengan nama asli Wakiyem tersebut sudah 35 tahun berdagang di puncak gunung Lawu.
Dari sudut pandang para pendaki, Warung Mbok Yem sangat bermanfaat. Para pendaki biasa memanfaatkan warung milik Mbok Yem tersebut untuk istirahat dan mengisi kembali tenaga yang hilang.
Mbok Yem akan turun gunung saat Hari Raya Idul Fitri. Biasanya, Mbok Yem bakal turun gunung dengan cara ditandu oleh orang-orang. Sosoknya yang ramah, membuat para pendaki dan orang yang ada di sekitar sana tidak sungkan untuk membantu proses turun gunung mbok Yem.
Selain itu, ada beberapa fakta menarik yang bisa dikulik dari sosok Mbok Yem. Ini dia 5 fakta tentang mbok Yem pemilik warung puncak Lawu.
Cerita Mbok Yem yang ramah dan suka membantu para pendaki saat kelelahan sangat melekat di ingatan para pendaki. Salah satunya yang memiliki kenangan baik dengan Mbok Yem itu yakni Yeyen Choiri (21). Mengutip dari Solopos.com, Yeyen cerita bahwa warung Mbok Yem selalu membantu dia serta rekan-rekanya ketika mendaki Gunung Lawu.
Letak warungnya yang strategis sangat menguntungkan para pendaki. Yeyen juga memberitahu bahwa Mbok Yem yang sudah tua hanya turun gunung setahun sekali ketika Lebaran.
" Mbok Yem itu kan sudah tua, jadi turun gunung hanya setahun sekali kalau pas Lebaran saja," ujar Yeyen.
Sempat viral video yang menampilkan sosok Mbok Yem ditandu turun gunung oleh para pria. Mbok Yem ditandu turun gunung untuk mudik sebelum Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Beliau turun gunung dari warungnya yang berada di ketinggian 3.150 mdpl.
Dalam video yang sempat viral tersebut, setidaknya ada empat pemuda yang bergantian menjadi pemandu dalam proses Mbok Yem turun gunung.
Fakta menarik selanjutnya tentang Warung Mbok Yem yakni dikatakan sebagai kedai warung tertinggi di Indonesia. Warung Mbok Yem berada di 3.150 mdpl. Bagian depan warung Mbok Yem tampak penuh dengan stiker peninggalan para pendaki. Di atap warung Mbok Yem terpasang benda persegi panjang berwarna hitam dengan corak kotak-kotak sebagai panel surya.
Mbok Yem menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Gunung Lawu. Bahkan, Mbok Yem turun hanya setahun sekali saat Idul Fitri saja. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti listrik, Mbok Yem menggunakan panel surya yang ada di atas warungnya.
" Sebagian besar hidupnya itu ada di Gunung Lawu. Makanya ada panel surya untuk listrik yang membantu Mbok Yem beraktivitas," ujar Yeyen.
Fakta terakhir tentang Warung Mbok Yem yang perlu kamu ketahui lainnya adalah menu dari Warung Mbok Yem. Mbok Yem memiliki menu andalan yakni nasi pecel telur ceploknya dengan harga Rp15 ribu. Tak hanya itu, ada juga menu andalan Warung Mbok Yem yakni nasi soto.
Zakat Fitrah 2025: Berapa Besarnya dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Menembus Batas: Yoona Dorong Kepemimpinan Perempuan yang Berdaya dan Berpengaruh
Rayakan Ramadan dengan Perjalanan Kuliner Istimewa di Sheraton Jakarta Soekarno Hatta Airport
GUESS Shimmer Soiree: Glitz, Glam, dan Fashion Tanpa Batas!