© Instagram.com/pengshuai_fanspage
Peng Shuai menjadi perbincangan hangat hampir di seluruh negara. Setelah dua pekan lalu dirinya mengungkapkan bahwa dirinya dipaksa berhubungan badan dengan mantan Wakil Perdana Menteri CHina, Zhang Gaoli, kini keberadaan Peng Shuai dipertanyakan.
Pihak Asosiasi Tenis Perempuan (WTA), merangkum dari BBC Bindonesia, ingin bukti bahwa keberadaan Peng Shuai dan dirinya benar-benar baik-baik saja. Ketua WTA, Steve Simon, keadilan perempuan dan dalam kasus ini Peng Shuai, sangatlah pentin daripada bisnis. Bhakan ia rela kehilangan puluhan juta dolar.
" Perempuan perlu dihargai dan tidak disensor," katanya kepada Media Amerika Serikat.
Disebutkan bahwa Peng Shuai telah mengirim email yang berisi bahwa tuduhannya soal telah dipaksa berhubungan bandan itu tidak benar. Namun, Steve Simon meragukan kebenaran isi email yang disebutkan itu benar-benar berasal dari Peng Shuai.
" Saya sulit mempercayai bahwa Peng Shuai benar-benar menulis email yang kami terima atau meyakini apa yang disangkutkan padanya," kata Simon.
Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri, Zhao Lijian, mengatakan bahwa urusan Peng Shuai itu urusan dalam negeri (China), bukan luar negeri. Ditambah lagi, pihak China mengaku tidak mengetahui kasus yang sedang dibicarakan.
" Apakah ada pertanyaan lain tentang Peng Shuai? Silakan ajukan semua pertanyaan secara bersamaan. Jawaban saya sangat sederhana: ini bukan urusan luar negeri. Dan saya tidak tahu situasi terkait yang Anda sebutkan itu," tegasnya dalam jumpa pers mingguan di Beijing.
Semoga kebenaran cepat terungkap, ya.