© Instagram @stepankamatto
Nama Stephanie Matto mendadak viral di media sosial. Ia adalah seorang artis reality show sekaligus selebgram yang berasal dari Amerika Serikat. Perempuan cantik ini menyedot perhatian publik lantaran menjual kentutnya sendiri.
Tidak tanggung-tanggung, ia menjual kentutnya dengan harga jutaan untuk satu toplesnya. Meski terkesan aneh, tapi nyatanya ada banyak orang yang berminat dan membeli kentut Stephanie Matto.
Diketahui, Stephanie Matto menjual kentutnya seharga 1.000 Dollar AS atau sekitar Rp14,2 juta per toples.
Berkat bisnis unik tersebut, dalam sepekan saja, wanita 31 tahun itu berhasil meraup omzet 50.000 dollar AS atau sekitar Rp718 juta. Kini, total penghasilannya dikabarkan menyentuh angka 200.00 dollar AS atau sekitar Rp2,8 miliar. Waw, fantastis ya!
Yang namanya bisnis, pasti memiliki kelemahannya tersendiri. Meskipun menjual kentut membuat Stephanie kaya raya, tapi juga mendatangkan kerugian. Terutama untuk kondisi kesehatannya.
Melansir Daily Star, baru-baru ini Stephanie Matto dilarikan ke UGD karena gejala serangan jantung karena terlalu banyak buang gas.
“ Aku pikir aku mengalami stroke, dan itu adalah momen-momen terakhirku. Aku melakukannya terlalu berlebihan,” kata Stephanie.
Bagaimana tidak, Stephanie bisa menampung kentutnya sampai 50 toples per minggu. Meski begitu, pada dokter ia mengaku hanya sedang diet. Selama berjualan kentut, Stephanie memang mengubah pola makannya. Ia harus mengonsumsi banyak kacang-kacangan, muffin berprotein, yogurt, telur rebus, dan minuman protein.
“ Aku tidak mengaku pada dokter mengenai (menjual) kentut tapi aku memberi tahu mereka soal diet,” ujarnya.
Ide menjual kentut dalam toples ini berawal saat para fans meminta untuk membeli barang-barang pribadi Stephanie. Mulai dari rambut dan air mandi. Stephanie pun berpikir untuk menjual sesuatu yang lebih gila sekaligus sebagai aksi menarik perhatian.
Tidak disangka-sangka, kentut Stephanie Matto laku keras. Agar aroma kentutnya lebih tahan lama, ia juga memasukkan beberapa kelopak bunga untuk menyerap baunya.
Setelah bolak-balik dilarikan ke rumah sakit. Kini, Stephanie Matto memilih pensiun dari usaha kentut yang digelutinya.
“ Saya pikir keluarga saya lega (tentang pensiun), dan sejujurnya begitu juga usus besar saya,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga berencana untuk menyumbangkan sebagian dari penjualan ketutnya untuk mendukung orang-orang dengan gangguan lambung.
Menurut kalian gimana, Diazens?