© Https://www.instagram.com/sayaphati/
Seorang nenek harus menjalani hidupnya yang sudah tua ini dalam kondisi yang kekurangan. Beliau adalah Nenek Sakinah yang sudah berusia 130 tahun. Beliau tinggal seorang diri di daerah Cadasari, Pandeglang, Banten.
Beliau sudah hidup sejak zaman penjajahan Jepang hingga sekarang. Namun, saat ditanya pekerjaan beliau apa dulu, beliau sudah tak bisa mengingatnya. Nenek hanya menceritakan bahwa beliau melihat dengan mata kepalanya sendiri pembantaian yang sering dilakukan dulu saat masa penjajahan.
Oleh sebab itu, hidup beliau pun dulu tak tenang. Beliau harus selalu bersembunyi di hutan atau lubang persembunyian untuk menghindari kejaran para penjajah. Untungnya beliau sudah tak perlu lagi bersembunyi lagi seperti itu sekarang.
Namun, kini beliau hidup di rumah yang jauh dari kata layak. Padahal, beliau pun dalam kondisi sakit-sakitan seperti kena batuk tetapi tak kunjung sembuh dan juga matanya yang sebelah sudah tak dapat melihat lagi.
Beliau dulunya 6 bersaudara, tetapi saudaranya sudah tak ada yang bertahan hidup. Beliau memiliki 6 anak dan beberapa cucu. Namun, anak-anaknya sudah meninggal dunia dan cucu-cucunya pun tak ada yang berhubungan dengan beliau sama sekali, kecuali satu orang yang rumahnya dekat dengan tempat beliau tinggal.
Terkadang cucunya datang menjenguk beliau dan membawa makanan. Namun, tak terlalu sering karena terkendala biaya. Nenek Sakinah pun hidup dalam kondisi yang amat kekurangan, bahkan untuk membeli obat pun beliau tak mampu meski dalam kondisi sakit.
Kisah beliau ini dibagikan oleh sebuah akun Instagtam yaitu @sayaphati. Berikut ini postingannya.
View this post on Instagram
Mari kita bantu Nenek Sakinah dengan memberikan donasi di nomor rekening 1160437738 BCA atas nama Windi. Semoga Nenek bisa menjalani hidup yang lebih baik dan kesehatannya pun berangsur membaik.