© Instagram.com/astridkuya
Selama kurang lebih satu bulan, Uya Kuya beserta keluarga kini tengah berada di Amerika Serikat untuk beberapa urusan. Selain mengunjungi kedua buah hatinya yaitu Cinta Kuya dan Nino Kuya yang sedang menimba ilmu di sana, rupanya Uya Kuya juga sedang menemani sang ayah untuk berobat.
Belakangan ini keluarga Uya kembali ramai diperbincangkan publik karena keluarga selebritis tersebut membagikan video berjualan nasi warteg dan pisang goreng di Amerika melalui media sosial sontak mencuri perhatian warganet.
Berawal dari Cinta Kuya yang menjual nasi warteg menggunakan mobil pribadinya demi mendapat uang tambahan membuat netizen kagum karena Cinta berhasil tumbuh menjadi wanita yang mandiri. Tak mau ketinggalan, kini Nino juga menyusul sang kakak dengan berjualan pisang goreng ditemani Astrid dan Cinta. Tak tanggung-tanggung, Cinta dan Nino berhasil raup omzet hingga puluhan juta rupiah dalam sekali jualan.
Melihat anak-anaknya hidup mandiri di negeri orang, Uya dan Astrid justru sangat mendukung bisnis kedua anaknya tersebut bahkan sering ikut menyiapkan keperluan hingga temani berjualan. Penasaran apa saja makanan khas Indonesia yang dijual Cinta dan Nino hingga laris manis di negeri Paman Sam? Yuk intip selengkapnya di sini Diazen!
Sudah terbiasa hidup mandiri di negeri orang, Cinta dan Nino memiliki management waktu yang baik. Hal ini juga berlaku saat mereka memulai bisnis miliknya, yaitu jualan nasi warteg dan gorengan. Untuk menyiapkan segala keperluan tersebut,
Cinta dan Nino memiliki jobdesk masing-masing yang harus dikerjakan. Dalam video unggahan kanal Youtube Nino Kuya, terlihat Nino sedang menggoreng dagangannya, sedangkan Cinta sedang menyiapkan sambalnya.
“ Guys, sekarang kita bersama Mama, Papa, dan Kakak, lagi memasak otak-otak, ya. Dia (Cinta) lagi nyiapin sambalnya, gue lagi gorengin ini”, ucap Nino di video tersebut.
Mengikuti jejak sang Kakak, Nino memilih untuk menjual gorengan sebagai kudapan khas Indonesia. Ide bisnis ini telah menarik banyak perhatian warga lokal yang tinggal di Amerika.
Setelah sukses membuka PO pisang goreng, Nino juga menjual berbagai macam gorengan lainnya seperti bakwan udang, otak-otak, hingga bihun goreng. Dibantu oleh sang Kakak dan kedua orang tuanya saat berjualan, Nino berhasil meraih omzet 17 juta dalam waktu 30 menit.
Hal ini membuat netizen memberikan komentar positif. Banyak yang memuji jika didikan Uya dan Astrid bisa jadi inspirasi banyak orang, meskipun sudah kaya tapi kedua anaknya tetap mandiri dan gak malu buat dagang.
Di tengah kesibukannya menempuh pendidikan di Amerika, Cinta tak ingin menyia-nyiakan kesempatannya tersebut untuk terus mengembangkan ide kreatif. Memiliki jiwa bisnis yang menurun dari orang tuanya, Cinta saat ini sedang sibuk dengan bisnis kuliner miliknya.
Berawal dengan menjual nasi rames dengan cita rasa khas Indonesia, ia juga menambah menu lainnya seperti nasi rendang, telur sambal, dan sop buntut. Cinta tidak hanya mencuri hati orang Indonesia yang tinggal di sana, tapi juga meraih kesuksesan finansial yang mengesankan.
Keberhasilan ini tidak hanya membanggakan keluarganya, tetapi juga menunjukkan bahwa kecintaan kuliner Indonesia dapat menjadi daya tarik global luar negeri.
Tidak kalah dengan Nino, dalam waktu 30 menit saja, Cinta juga berhasil meraih omzet hingga 16 juta rupiah. Hal ini disampaikan oleh Uya pada video TikTok miliknya saat sedang berjualan.
Melihat kedua anaknya sangat antusias dengan bisnis yang sedang dijalani, Uya Kuya dan Astrid tentunya tidak ingin tinggal diam saja. Mereka juga ikut terlibat dalam prosesnya, mulai dari belanja bahan-bahan, memasak, jualan, hingga promosi yang dilakukan di media sosial.
Kesuksesan Cinta dan Nino tentunya tidak terlepas dari dukungan orang tua dan keluarga. Meskipun sebagai pasangan selebritis, namun Uya dan Astrid tidak malu dan justru bangga melihat anak-anaknya bisa hidup mandiri untuk mencari tambahan uang tanpa perlu merepotkan orang tua.
Dengan mempromosikan lewat media sosial masing-masing, hasilnya banyak followers orang Indonesia yang tinggal di Amerika jadi membeli dagangan Cinta dan Nino. Beruntungnya dagangan mereka ludes dalam waktu 30 menit saja. Kini mereka kompak untuk mengembangkan bisnis kuliner tersebut dan terus mengeluarkan inovasi baru.
Editor: Tiara Martha Asnadhinata
