© 2024 Shutterstock.com
Sebuah kejadian tak mengenakkan yang menimpa anak usia 2 tahun di Depok, menjadi viral di kalangan netizen. Hal ini bermula dari unggahan akun Instagram @komisi.co yang mengungkap adanya kekerasan yang terjadi di daycare.
Kekerasan ini pada anak berusia 2 tahun ini diduga dilakukan oleh pemilik daycare tersebut. Mirisnya, sang pemilik daycare diketahui merupakan influencer di bidang parenting.
Akun Instagram @komisi.co membagikan foto terduga pelaku penganiayaan terhadap batita usia 2 tahun tersebut. Mereka juga mengunggah bukti-bukti penganiayaan, serta surat laporan kepolisian yang telah dibuat oleh orang tua korban.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat jelas bahwa anak tersebut dianiaya saat berada dalam sebuah ruangan. Ia diduga menerima tendangan, pukulan, hingga tusukan dari pelaku.
View this post on Instagram
Ibu korban, RD, mengaku mendapat laporan dari guru di sekolah.
" Jadi, untuk kronologinya, sebenarnya kami dapat laporan dari guru di sekolah anak saya. Itu kami baru tahu hari Rabu kemarin tanggal 24 bahwa ada tindak kekerasan yang dialami oleh anak saya. Pelakunya adalah Ketua Yayasan dari Daycare tersebut," ujar RD, seperti dikutip dari Detik.com.
Usai menerima laporan, RD mengecek rekaman CCTV di daycare tersebut dan mendapati bukti bawah anaknya menjadi korban kekerasan pada 10 Juni lalu.
" Setelah kami cek, bahwa memang ada bukti CCTV-nya. Tanggal 10 Juni 2024, itu anak saya mendapatkan kekerasan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh, lalu ditendang perutnya sampai dia jatuh sampai dia tersungkur, lalu juga ada ditusuk di bagian punggung," ungkap RD.
" Bukti itu cocok dengan bukti yang saya punya, yaitu foto memar-memar di badan anak saya setelah dia pulang dari daycare," lanjutnya.
RD lantas meminta penjelasan pada pihak daycare atas kejadian yang menimpa anaknya. Pihak daycare lantas membantah hal tersebut.
" Tetapi, setelah kami tahu, orang tua tahu bahwa anak saya memar di bagian tubuhnya, itu kami konfirmasi ke pihak Daycare dan mereka menyanggah. Mereka bilang katanya anak saya itu enggak ada jatuh, enggak diisengin sama teman-temannya, enggak terbentur apa pun," ucap RD.
Mendapat bantahan tersebut, RD sempat berusaha berpikir positif jika memar pada tubuhnya anaknya bukanlah hasil kekerasan. Namun, hasil pemeriksaan dokter mengungkap hal lain.
" Hasilnya semuanya bagus. Jadi, dokter menyimpulkan bahwa memar itu bukan dari demamnya. Tapi karena ada benturan atau ada tekanan sehingga badan anak saya memar-memar. Tapi, karena kami orang tua merasa bahwa 'Kayaknya enggak mungkin daycare-nya sampai menyiksa anak saya'. Jadi, kita positif thinking," sambungnya.
RD lantas melaporkan dugaan penganiayaan yang dialami anaknya tersebut ke Polres Metro Depok. Ia juga mengadukan kejadian tersebut ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
" Kami sudah menerima pengaduan terkait dugaan penganiayaan yang dialami oleh anak Ibu Rizki yang masih 2 tahun. Kami dalam tahap melakukan telaah. Jadi, memang dari kuasa hukum dan ibu sudah melakukan pelaporan di kepolisian, berkas-berkas sudah kita terima dan beberapa bukti sudah kita terima," ungkap Dian Sasmita, Komisioner KPAI.