© Youtube.com/Ifan Seventeen TV
Baru-baru ini, sebuah video viral menunjukkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Pontianak yang mematahkan sejumlah ukulele. Disinyalir, ukulele tersebut merupakan milik pengamen yang terjaring operasi.
Ragam reaksi warganet menanggapi video tersebut, namun sebagian besar mengecam apa yang dilakukan oleh petugas tersebut.
Salah satu yang angkat bicara adalah Ifan Seventeen. Lewat unggahan di Instagram, Ifan menyampaikan perasaannya saat menyaksikan ukulele tersebut dipatahkan.
"Sebagai seorang musisi, teriris rasanya gitar diperlakukan seperti miras dan narkoba," ungkap Ifan Seventeen.
Kesedihan Ifan Seventeen terasa berlipat karena selain kesamaan nasib sebagai musisi, ia juga berasal dari Pontianak, tempat terjadinya peristiwa dalam video tersebut.
Ifan Seventeen kemudian memohon pada dua petinggi yang berwenang, yakni Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, agar mencari jalan terbaik.
" Saya yakin selayaknya @bang.midji dan bang @edikamtono bisa mencarikan solusi yang lebih baik untuk masalah pengamen jalanan ini. Terlebih merekapun masyarakat yang butuh pekerjaan dan makan," tulis Ifan Seventeen.
Ifan Seventeen pun mengharapkan adanya welas asih yang dilibatkan dalam mengambil keputusan, tak sekedar ketegasan semata.
"Kami memilih pemimpin bukan hanya butuh ketegasannya, namun juga kelembutan hati dan kebijaksanaannya dalam mengambil setiap keputusan. Salam hormat dari kami para musisi bang," pungkas Ifan Seventeen.
View this post on Instagram