Virus Corona: Suami Asal Inggris Meninggalkan Istri Tionghoa Di Wuhan

Reporter : Novi Hardita Larasati
Kamis, 30 Januari 2020 10:31
Virus Corona: Suami Asal Inggris Meninggalkan Istri Tionghoa Di Wuhan
Keluarga terpecah dialami oleh suami berkebangsaan Inggris dipaksa meninggalkan istrinya asal Tionghoa saat penerbangan terakhir menuju Wuhan.

Warga Inggris akan dievakuasi dari kota China, Wuhan dan akan dikarantina selama dua minggu di pangkalan militer Inggris, ketika jumlah kematian global akibat wabah virus corona yang terus menyevar di seluruh dunia hinggat saat ini.

Dilansir melalui Dailymail (29/1), sejauh ini lebih dari 6.000 infeksi telah tercatat di 20 negara dengan kasus tiga kali lipat lebih banyak sejak hari Minggu yang lalu. China memperingatkan epidemi akan terus memburuk dan memuncak dalam '10 hari ke depan'.

1 dari 4 halaman

Pertarungan untuk mengevakuasi virus corona ini membuat keluarga terpisah termasuk seorang pria asal Inggris, yang mengatakan dia terpaksa meninggalkan istrinya asal Tionghoa di belakang dan seorang ibu yang meninggalkan putranya berusia tiga tahun pada saat penerbangan terakhirnya menuju Wuhan.

2 dari 4 halaman

Keluarga Siddle

Guru Inggris bernama Jeff Siddle, dari Northumberland, termasuk di antara mereka yang akan dievakuasi dari Wuhan dengan putrinya yang berusia sembilan tahun Jasmine. Tetapi Beijing melarang istrinya yang Cina, Sindy, untuk naik ke pesawat penyelamat. Siddle dan keluarganya terbang ke provinsi Hubei untuk menghabiskan waktu bersama keluarga pasangannya dan merayakan Tahun Baru Imlek sebelum ada peringatan tentang epidemi corona virus yang mematikan.

3 dari 4 halaman

Curhatan Siddle

Mr Siddle ditempatkan pada posisi membuat keputusan untuk meninggalkan istrinya di Tiongkok, atau memilih untuk tinggal bertiga di Wuhan. Kita pada dasarnya harus memiliki anak berusia sembilan tahun yang terpisah dari ibu mereka. Berapa lama yang akan di alami oleh Siddle, kalau hal itu terjadi?. Namun, Siddle menolak kesempatan dari pria yang berada di Kantor Luar Negeri London untuk kembali sementara, karena kalau ia tidak bisa menyelamatkan anaknya, Siddle tidak akan pergi.

Mr Siddle mengungkapkan kesedihannya di sebuah postingan Facebook miliklnya, dan menceritakan dengan rinci bagaimana putri dan istrinya dipisahkan dalam waktu yang tidak terbatas.

4 dari 4 halaman

Kantor Luar Negeri pun sedang berusaha untuk mendapatkan izin dari Beijing, untuk mengevakuasi Ny. Siddle dan Jamie anaknya. Tetapi sejauh ini keluarga telah diberitahu untuk tidak memberikan harapan. Hal lain juga dialami oleh PE Kharn Lambert dan Malcolm Lanyon, yang memilih untuk tinggal di wilayah Wuhan. Mr Lambert mengatakan dia telah menyerahkan kursinya pada penerbangan penyelamatan karena dia tidak ingin pulang ke rumah, karena dapat membahayakan kesehatan semua orang.

Saat ini warga negara Inggris di Wuhan menghadapi kesulitan untuk melakukan evakuasi dengan kota Wuhan pada saat penutupan dan transportasi umum dilarang.

Beri Komentar