© Odditycentral.com
Wabah corona sedang merebak di segala penjuru dunia. Mulai dari benua Asia, sampai benua Afrika.
Seruan untuk tetap di rumah digaungkan pemerintah tiap negara kepada warganya. Hal tersebut dilakukan agar penyebaran virus corona dapat berhenti.
Namun, ada saja warga yang tidak patuh atas anjuran tetap di rumah tersebut. Masih banyak orang-orang dengan entengnya keluyuran kesana kemari tanpa peduli penyebaran virus corona.
Untuk menanggulangi ketidakpatuhan tersebut, walikota Dnipro memiliki ide yang sedikit ekstrem untuk para warganya.
Dikutip dari Odditycentral, pemerintah Dnipro mengali lebih dari 600 kuburan. Kuburan tersebut dimaksudkan untuk menakuti warganya agar tetap di rumah.
Padahal, kota Dnipro di Ukraina baru mencatat 13 orang yang sudah positif terkena virus corona. Ketigabelas pasien tersebut bahkan sembuh dari virus corona.
Walaupun begitu, walikota Dnipro, Borys Filatov tidak mau mengabil resiko. Ia mengambil langkah ekstrem agar warganya mengerti betapa pentingnya social distancing dan tetap berdiam diri di rumah.
Borys Filatov mengatakan kalau pihak berwenang di kota Dnipro telah menyiapkan skenario terburuk. Telah disiapkan 600 lebih kuburan baru yang diperuntukkan untuk korban meninggal akibat virus corona.
“ Kami sedang bersiap untuk yang terburuk. Bukan 400, tetapi 600 kuburan digali di pemakaman kota untuk kemungkinan penguburan kematian virus corona. Seribu kantong plastik tebal dibeli untuk menyimpan mayat, ”tulis Filatov di laman Facebooknya.
Juru bicara walikota Dnipro, Yulia Vitvitska mengkonfirmasi bahwa pihak berwenang telah menggali 615 kuburan serta menyiapkan 2.000 kantong mayat.
Dan jika pernyataannya tersebut tidak efektif menakut-nakuti warganya, foto serta video ratusan kuburan baru akan disebarkan secara online.
Berbagai tanggapan datang mengomentari tindakan Filatov tersebut. Ada yang mengatakan kalau tindakannya tersebut hanya membuat semakin panik, ada juga yang memujinya karena memakai metode yang tepat, yaitu memaksa orang-orang secara psikologis untuk lebih berhati-hati.
Filatov sendiri tidak menyesali tindakannya tersebut. Ia mengatakan kalau tindakannya tersebut bukan atas dasar panik, melainkan logis.
Wah ada ga ya walikota di Indonesia yang bisa nerapin cara kayak Filatov tersebut?