© Https://twitter.com/UmaruddinM
Berbagai kegiatan perkumpulan kini ditiadakan untuk sementara karena adanya himbauan untuk di rumah saja akibat virus Corona. Salah satu yang tak bisa dilakukan warga oleh sementara waktu adalah tahlilan.
Tahlilan ini adalah kegiatan umat Islam yang biasanya dilakukan seminggu sekali tepatnya pada Malam Jumat. Saat ada orang yang meninggal pun, warga juga tahlilan untuk mendoakan almarhum yang telah meninggal.
Namun, di tengah pandemi ini warga tak bisa menggelar tahlilan. Meski demikian bukan berarti tak ada cara lain. Seorang netizen dengan nama akun Twitter @UmaruddinM membagikan potret unik untuk melakukan tahlilan di tengah wabah Corona ini.
Berawal dari ada seorang warga di desanya yang meninggal dunia. Karena sedang pandemi begini, warga pun tak bisa berkumpul dan tahlilan bersama seperti biasanya. Namun kemudian mereka memiliki cara yang unik untuk menggelar tahlilan.
Tahlilan ini dilakukan serentak dari rumah masing-masing. Ada satu orang yang memimpin tahlilan dari masjid dan disiarkan lewat pengeras suara masjid. Kemudian, warga desa pun mengikuti dari rumahnya masing-masing.
Berikut ini cuitan yang dibuat oleh @UmaruddinM.
Ada warga kampung meninggal. Alm. Pak Kamiso. Di tengah pandemi Covid-19, acara tahlilan utk almarhum dilakukan scr berbeda. Sy memimpin tahlil dr masjid. Disiarkan lewat horn. Warga kampung mengikuti dr rumah masing2. Tradisi & kesetiakwanan sosial. Lahul Fatihah@nu_online pic.twitter.com/12THUuOXQ9
Tweet yang dibuat pada 4 April ini pun banjir pujian dan komentar dari warganet, berikut ini beberapa di antaranya.
Kerrrrennnn kang.... InsyaAllah dlm kondsi saat ini nilai ubudiahnya tidak berbeda dg meriung disikon yg normal... Semoga almarhum mndapat ridho Alloh SWT... Aamiin...
Ini contoh baik.. solusi yg CERDAS ,ditengah pandemi. Semoga almarhum, mendpt kebaikan dr seluruh doa tahlil yg dipanjatkan, mendpt Ridho dan kasih sayangNya. Dan yg melakukan diberi pahala ats kebaikan doa..
Cerita yg indah dr Negri ????????????????
Nangis bacanya, semoga amal ibadah diterima di sisi-Nya.
Wah salut banget, warga di desa ini masih menggelar tahlilan di tengah pandemi gini ya. Semoga bisa dijadikan contoh oleh yang lain. Meski di rumah saja, ibadah pun harus tetap jalan.