© Shutterstock.com
Tujuan audit maupun dalam hal keuangan ataupun yang lain adalah hal yang lumayan penting untuk diketahui. Hal ini cukup penting karena untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang ditetapkan.
Oh iya, audit ini juga berlaku di hal-hal selain keuangan. Contoh lain di mana tujuan audit bisa dilakukan adalah pada bagian kesekretariatan dan kepatuhan, kontrol internal, manajemen kualitas, manajemen proyek, dan masih banyak banyak lagi.
Secara umum, tujuan audit bisa digunakan untuk membantu menganalisa dan meneliti perkembangan sebuah perusahaan. Selain itu, juga bisa dilakukan untuk memberikan jaminan pihak ketiga kepada berbagai pemangku kepentingan bahwa materi bebas dari kesalahan.
Audit adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor (orang yang melakukan audit) terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Auditing adalah proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif atas tuduhan kegiatan ekonomi dan kegiatan dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara laporan dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil kepada pengguna yang bersangkutan.
Dilansir dari laman Liputan6.com, audit adalah aktivitas pengumpulan dan pemeriksaan bukti terkait suatu informasi. Kegiatan ini dilakukan untuk membuat laporan tentang tingkat kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang ditetapkan.
Audit harus dilakukan oleh auditor yang kompeten dan independen. Auditor mempersepsikan dan mengenali proposisi di hadapan mereka untuk diperiksa, memperoleh bukti, mengevaluasi hal yang sama dan merumuskan opini berdasarkan penilaian mereka yang dikomunikasikan melalui laporan audit.
Masih melansir dari laman Liputan6.com, ada beberapa poin penting yang menjadi tujuan audit. Berikut adalah poin-poin yang dimaksud.
Tujuan audit yang pertama adalah memastikan kelengkapan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Audit diperlukan untuk memastikan bahwa semua transaksi yang terjadi telah dicatat atau dimasukkan ke dalam jurnal dengan segala kelengkapannya.
Audit bertujuan memastikan semua berjalan dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku. Ini temasuk transaksi didokumentasikan dengan baik, perhitungan yang benar, jumlah yang tepat, dan pengklasifikasian berdasarkan jenis transaksi.
Tujuan audit adalah memastikan eksistensi atau keberadaan semua harta dan kewajiban yang dimiliki perusahaan sesuai tanggal tertentu. Dengan kata lain, semua transaksi yang dicatat sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
Tujuan audit selanjutnya adalah membuat sebuah pemilaian. Audit berguna untuk melaporkan bahwa semua aturandan prinsip yang berlaku umum telah diaplikasikan dengan benar.
Audit juga bertujuan untuk memastikan kegiatan baik itu transaksi atau operasional di klasifikasikan sesuai aturan yang berlaku.
Tujuan audit yang tak kalah penting adalah memastikan bahwa semua transaksi yang dekat tanggal neraca dicatat dalam periode yang sesuai.
Selain memiliki poin penting di dalam tujuannya, audit juga memiliki beberapa hal penting di dalam jenis-jenisnya. Singkatnya, jenis-jenis audit ini diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu jenis audit berdasarkan objeknya dan audit berdasarkan auditornya.
Audit aperasional adalah kegiatan audit yang berfokus pada pemeriksaan efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan. Bukti yang dikumpulkan terkait dengan operasional perusahaan akan dibandingkan dengan standar atau kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hasil dari audit yang dilakukan berupa rekomendasi yang akan disampaikan kepada pihak perusahaan.
Audit ketaatan merupakan audit yang bertujuan untuk menentukan tingkat kepatuhan auditee terhadap peraturan, prosedur, atau regulasi yang ditetapkan. Hasil dari audit kepatuhan ini akan dilaporkan kepada pihak manajemen sebagai pihak utama yang terkait dengan tingkat kepatuhan perusahaan terhadap prosedur dan regulasi.
Audit laporan keuangan merupakan jenis audit yang paling sering dilakukan. Dalam audit ini auditor berfokus untuk menentukan tingkat kewajaran dan tingkat kesesuaian antara laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku seperti PSAK, IFRS dan GAAP. Tingkat kewajaran laporan keuangan ditentukan berdasarkan buktibukti yang dikumpulkan oleh auditor. Hasil audit terhadap tingkat kewajaran laporan keuangan tersebut dituangkan dalam laporan audit yang berisi opini audit dari auditor.
Audit eksternal merupakan audit yang dilakukan oleh pihak luar untuk membantu dalam menghilangkan bias dalam meninjau keadaan keuangan perusahaan. Perbedaan terbesar antara audit internal dan eksternal adalah konsep independensi.
Ketika audit dilakukan oleh pihak ketiga, opini auditor yang dihasilkan atas item yang diaudit (keuangan perusahaan, pengendalian internal, atau sistem) dapat jujur ??tanpa memengaruhi hubungan kerja sehari-hari dalam perusahaan.
Auditor internal dipekerjakan oleh perusahaan atau organisasi tempat mereka melakukan audit, dan laporan audit yang dihasilkan diberikan langsung kepada manajemen dan dewan direksi. Auditor konsultan, meskipun tidak dipekerjakan secara internal, menggunakan standar perusahaan yang mereka audit sebagai kebalikan dari serangkaian standar terpisah.
Hasil audit internal digunakan untuk melakukan perubahan manajerial dan perbaikan pengendalian internal. Tujuan dari audit internal adalah untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan dan untuk membantu menjaga pelaporan keuangan dan pengumpulan data yang akurat dan tepat waktu.