© 2021 Https://www.liputan6.com
Usai beberapa waktu lalu jadi sorotan karena diduga punya investasi bodong, kini Ustaz Yusuf Mansur kembali disorot publik. Kali ini ia mempromosikan token kripto milik anaknya, Wirda Mansur.
Video promosi dari Yusuf Mansur pun beredar luas di sosial medua. Video itu pun terlihat di timeline Twitter akun Aset Kripto.
"Go! Bukan cuma To The Moon, tapi juga To The Heaven," kata Yusuf Mansur di video itu.
Promosi yang dilakukan oleh Yusuf Mansur melalui vide tersebut pun menuai banyak komentar dari netizen.
"To the heaven jalur api," tulis seorang netizen.
"Surganya di Metaverse?" komentar yang lainnya.
"To the heaven maksudnya kalo loss ratusan juta suruh bunuh diri auto heaven wkwkw," sindir warganet.
Diketahui minggu lalu Wirda Mansur mengenalkan sebuah token kripto bernama i-COIN. Ia menyebut penjualan pembuka telah mendapat respons yang baik.
" Prestasi @icoin.id sungguh luar biasa! Semoga bisa menjadi awal yang baik untuk langkah ke depannya. #1 di dextools," tulisnya di Instagram.
" Terima kasih banyak untuk semua pemegang! Bismillah wal hamdulillah.." lanjut Wirda Mansur.
Dari Insta Stories akun Instagramnya, Wirda Mansur membagikan tangkapan layar mengenai harga token dari situs coinmarketcap.com seharga US$ 0,0669 atau sekitar Rp 958,1 (asumsi kurs Rp 14.322 per dolar AS) pada pukul 20.21 WIB, 17 Februari 2022.
Ia juga menunjukkan presale i-COIN ludes terjual senilai 1.500 BNB di situ pinksale.finance.
Selain heboh karena token kripto ini, pasangan ayah-anak ini juga membuat kehebohan lain. Wirda Mansur dituding melaukan pembohongan publik, usai dikabarkan sebagai lulusan Oxford.
Baik Yusuf Mansur dan Wirda Mansur kompak menepis kabar tersebut. Mereka mengatakan bahwa Wirda adalah mahasiswa resmi dari Universitas Buckingham.
Polemik ini bermula dari Wirda yang menulis di LinkedIn bahwa dirinya adalah lulusan dari Oxford. Namun, tulisan lainnya di Instagram miliknya menunjukkan bahwa Wirda masih berstatus mahasiswa di Universitas Buckingham.
Wirda pun mengklarifikasi tudingan tersebut. Ia mengaku memang sempat mengambil pendidikan di Oxford untuk program International Baccalaureate (IB) namun tak selesai.