©shutterstock.com
Dilansir dari liputan6.com, Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Heru Winarko menyebut ada peningkatan peredaran narkoba di tahun 2019 dibandingkan data dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar 0.03 persen. Peningkatan tersebut menjadikan angka pengguna narkoba sebesar 3.6 juta di Indonesia.
Sementara itu, jumlah remaja yang terkena penyalahgunaan narkoba meningkat tajam, yaitu hingga 28 persen. Dan pemakaian narkoba pada rentang tersebut menjadikan mereka berpotensi sebagai pemakai jangka panjang.
Padahal, kayaknya nggak kurang-kurang ya baik pemerintah, masyarakat dan keluarga melakukan upaya pencegahan narkoba. Berikut Diadona ulas apa aja yang telah, harus dan bisa dilakukan oleh banyak orang terkait dengan pencegahan narkoba.
Kenapa pencegahan narkoba itu penting? Seberapa bahaya kah zat ini?
Penggunaan narkoba ini bisa menyebabkan kecanduan narkoba, gangguan serius, penyakit, hinga kematian. Risiko kesehatan dari obat-obatan tersebut meliputi:
Kokain, risiko serangan jantung
Ekstasi, risiko gagal hati hingga gagal jantung
Ganja, Risiko gangguan memori, pembelajaran, pemecahan masalah dan konsentrasi. Ada juga risiko psikis berupa skizofrenia, halusinasi atau paranoia yang mungkin muncul di penggunaan pertama dan penggunaan sering
Metamfetamin, risiko perilaku psikotik akibat pnggunaan jangka panjang dan dosisi tinggi
Opioid, risiko gangguan pernapasan atau kematian akibat overdosis
Vaping, adanya risiko zat berbahaya yang mriip dengan paparan rokok.
Ada berbagai faktor yang berkontribusi pada angka penggunaan narkoba pada remaja. Penggunaan pertama kali biasanya terjadi di lingkingan sosial, disertai dengan zat-zat yang mudah diakses sepeti alkohol dan rokok.
Awalnya mungkin hanya ingin mencoba saja, namun penggunaan narkoba berlanjut kemungkinan karena rasa nggak aman atau keinginan pada remaja untuk diterima secara sosial.
Dan tahu nggak sih, remaja yang terlibat dalam penyalahgunaan zat berbahaya tersebut dilatar belakangi untuk mengatasi kondisi mental dan emosional yang sedang sedih. Beberapa hal yang termasuk diantaranya, yaitu
Selain itu, penggunaan narkoba oleh remaja biasanya terjadi karena tekanan dari teman sebaya. Makanya, pencegahan narkoba juga bsia dengan cara pilih-pilih teman, kan?
Berikut dua elemen penting dalam pencegahan narkoba kepada remaja yang telah dan harus selalu dilakukan:
Pencegahan narkoba dan alkohol bisa dimulai dari rumah. Untuk ini, orang tua harus punya waktu buat ngobrol sama anak dan menjelaskan tentang konsekuensi, dari penyalahgunaan narkoba dan alkohol.
Nah, fase ngobrol antara anak dengan orang tua ini penting untuk menciptakan fondasi yang kuat dan kesadaran tentang pencegahan narkoba dan bahayanya. Karena biasanya anak sering terpengaruh dari teman-teman, penting juga lho buat orang tua ngasih penjelasan gimana anak harus menyangkal sesuatu, misalnya ajakan dari temen buat ngelakuin hal yang engga-engga.
Ada lembaga pemerintah, tokoh masyarakat dan masyarakat di sekolah yang akan terus berusaha melakukan pencegahan narkoba.
Dilansir dari addictioncenter.com, upaya pencegahan narkoba ini dirasa berhasil menurunkan jumlah kasus narkoba pada remaja secara signifikan, dibanding beberapa tahun sebelum diterapkan.
Penyalahgunaan narkoba merujuk pada penggunaan zat terlarang tersebut sampai dalam tahap pemakaian tersusun obat-obatan terlarang. Pemakaian tersebut telah mencapai metode dan kadar di mana penderita berarti telah mencelakai diri sendiri atau orang lain.
Peran orang tua untuk pencegahan narkoba bisa dilakukan dengan ngobrol-ngobrol santai di kala senggang. Tapi, ada triknya juga sih biar pesan yang dimaksud bisa sampai pada anak.
Hindari ngobrol seolah lagi memberikan materi satu arah. Sebaliknya, dengarkan pendapat dan pertanyaan anak tentang narkoba. Tapi, yakinkan dulu kalau dia bisa berkata jujur kepada orang tua.
Pencegahan narkoba nggak akan bis aberhasi kalau dilakukan dengan menakut-nakuti. Ya memang menakutkan sih, tapi bukan itu caranya. Tekankan bagaimana penggunaan narkoba dapat memengaruhi hal-hal yang dinilai penting untuk mereka seperti olahraga, mengemudi, kesehatan, dan penampilan.
Sebagian besar penggunaan narkoba hadir karena ajakan teman. Maka, untuk pencegahan narkoba, bekali anak dengan cara-cara gimana menolak secara tegas hal-hal buruk.
Bisa aja lho anak balik bertanya tentang gimana orang tua dan narkoba. Nah, kalau emmang orang tua nggak menggunakan, maka komunikasikan deh apa aja alasan di baliknya. Tapi kalau orang tua pernah menggunakan narkoba, maka pencegahan narkoba bisa dimulai dengan menceritakan ke anak tentang pengalaman yang nggak boleh ditiru itu.
Itu itu pencegahan narkoba dari orang tua ke anak via pendekatan komunikasi. Dan tentu masih banyak lainnya dong.
Sudahkah orang tua perhatian dengan keberadaan dan kegiatan si anak? Kalau udah, adakah yang mengawasai di waktu-waktu tersebut?
Jelaskan aturan tentang pencegahan narkoba, misalnya dengan nggak deket-deket ke temen yang pengguna, nggak ikut acara yang ada kemungkinan terdapat narkoba. Kalau anak melanggar, maka ada konsekuensi yang secara tegas bakalan diterapkan.
Kalau teman anak merupakan seorang pengguna narkoba, maka ada kemungkinan si anak akan terpapar. Gimana cara pencegaha narkoba kali ini? Mungkin dengan ngobrol langsung dengan anak.
Sebagian kasus narkoba pada remaja hadir karena masalah pada diri mereka. Maka, penting buat menjalin kedekatan. Kasih deh pujian saat si anak berhasil.
Percuma deh kayaknya ngobrol berbusa tentang pencegaha narkoba kalau diri sendiri malah yang menggunakan, kan?