© 2021 Monashee Alonso/Alamy
Tanda bayi cukup ASI ini sangat umum dicari oleh ibu yang baru menyusui. Jangan khawatir, nggak butuh waktu lama kok bagi seorang ibu untuk tahu apakah bayi mereja sudah mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau belum.
Memang sih kurang ASIadalahs alah satu kekhawatiran yang paling banyak dialami oleh ibu-ibu. Bila volume susu formula bsia diukur dari botol yang diberikan kepada si bayi, beda halnya dengan bayi dengan ASI eksklusif. Nggak ada sistem pengukuran pada payudara ibu, kan?
Nah karena itu, ada cara lain untuk mengetahui apakahj bayi cukup ASI dan apakah ada tanda bayi cukup ASI yang bisa ngasih tahu ibu bahwa si bayi mendapatkan apa yang dia butuhkan. Apa saja?
Dikutip dari Very Well Family, seperti ini nih tanda bayi cukup ASI.
Adalah hal yang normal kok kalau bayi mengalami penurunan berat badan sampai 10 persen di beberapa hari pertama kehidupannya. Namun setelah itu, berat badan batyi akan naik. Dan kenaikan berat yang konsisten adalah salah satu tanda bayi cukup ASI.
Di hari keempat, bayi setidaknya sudah buang air besar dengan kotoran berwarna kuning setiap hari selama selama beberapa minggu pertama.
Kotoran ini keluar setealh kotoran pertama bayi yang disebut dengan mekonium . Warnanya tebal, lengket, dan hitam atau hijau tua. Nah setealh mekonium ini keluar baru deh muncul kotoran berwarna kuning tersebut.
Di hari ke-lima atau seterusnya, tanda bayi cukup ASI adalah popok yang basah dan inis ering terjadi. Selama 24 jam, setidaknya popok bayi akan basah dan berat sebanyak 6 kali. Padahal dalam 48 jam pertama, kemungkinan popok basah bayi cuman 2 atau 3 saja.
Bayi yang baru lahir akan menyusui setiap 2 sampai 3 jam atau 8 sampai 12 kali setiap hari. Nah setelah dua bulan, beberapa bayi akan mulai menyusu lebih lama di malam hari.
Tapi ini tak bisa dijadikan satu-satunya patokan ya karena setiap baayi bisa saja berbeda-beda. Beberapa bayi akan tidur sepanjang malam pada usia tiga bulan, yang lain mungkin tidak tidur sepanjang malam selama berbulan-bulan. Dan ini juga bisa terjaid pada bayi dengan susu formula sehinggga kondisi ini nggak bisa dijadikan patokan atau tanda bayi cukup ASI.
Bayi terlihat puas atau bahkan tidur di tengah-tengah waktu menyusui.
Ketika bayi pertama kali menempel di payudara, dia bakalan menyusu dengan cepat sebagai gerakan untuk membantu mengeluarkan ASI. Trus dia bakalan maju dengan gerakan seperti menarik. Gerakan ini mungkin lambat dan dalam, tapi bisa ibu rasakan. Ibu juga mungkin akan melihar rahangnya turun. Ini juga kadanag ditandai dengan suara menelan bayi saat disusui.
Tanda bayi cukup ASI juga bisa dilihat dari ASI yang ada di mulutnya. Payudara terasa lembut setelah menyusui. Berbeda dengan fase sebelum menyusui yang cenderung terasa penuh.
Nah ibu patut khawatir kalau tanda bayi cukup ASI kayak yang Diadona share tersebut tak ada dan malah menunjukkan hal seperti ini:
Bayi mungkin terlihat menyusu dengan cepat tapi nggak terlihat menelan. Bay juga mungkin megambil jeda lama saat menyususi atau berulangkali tertidur di dekat payudara.
Bayi yang terlihat lesu bisa merupakan tanda bayi kurang ASI.
Kalau bayi meyusu selama lebih dari satu jam atau terlihat sangat ingin menyusu di waktu kurang dari satu jam setelah menyusui terakhir, kemungkinan ada suatu masalah dengan asupan ASInya, Mom.
Bayi mungkin akan mengalami penurunan berat badan sekitar 10 persen dari berat lahir pada hari ke-3 atau ke-4. Pada hari ke-10, bera badan bayi harus kembali ke angka saat dia lahir. Nah bila berat badannya turun lebih dari 10 persen dan nggak kembali lagi, hmm, patut dicurigau bahwa dia sedang tidak cukup ASI.
Tand abayi tidka cukup ASI juga muncul bila bayi menangis dan menunjukkan tanda- tanda kelaparan setelah menyusu.
Bila tanda-tanda bayi cukup ASI tak terjadi dan malah terlihat sebaliknya, sebaiknya Mommy segera berkonsultasi dengan dokter atau konsultan latasi untuk memeriksakan bayi atau teknik menyusui. Semakin cepat mendpaatkan bantuan dan perawatan, maka semakin mudah mengatasi masalah. Ibu segera bisa menysusui dengan benar dan bayi mendapatakan apa yangdia butuhkan dengan optimal.
