© Unsplash.com/wx1993
Anak lahir bagaikan kertas kosong tanpa konsep. Tugas orang tua adalah untuk bisa mengisi kekosongan tersebut dengan pemahaman-pemahaman tentang hidup yang terbaik. Salah satunya adalah mengajari tentang arti berbagi. Pasalnya, konsep berbagi ini cukup sulit dipahami. Jangankan anak-anak, kita bisa lihat sendiri masih banyak orang dewasa yang cenderung pelit kan?
Pelajaran tentang berbagi ini memang harus dimulai sedini mungkin. Tidak mudah, tapi pasti bisa. Lantas, bagaimana caranya? Simak tips untuk mengajari anak tentang konsep berbagi yang telah Diadona susun berikut ini yuk!
Sudah jadi naluri orang tua untuk mencukupi seluruh kebutuhan anaknya. Jika punya dua anak, orang tua akan berusaha memberi dua mainan, dua buku, dan dua kebutuhan lain yang bisa mereka pakai sendiri-sendiri. Namun, dalam beberapa kasus, aspek ini bisa jadi media pertama anak untuk belajar berbagi lho. Caranya? Dengan sengaja memberi barang kurang dari jumlah anak.
Misalnya, kita memiliki dua anak. Alih-alih membelikan dua boneka untuk masing-masing, orang tua bisa memberi satu boneka saja untuk mereka mainkan bersama. Orang tua bebas memilih barang apa yang akan dijadikan sebagai aset bersama asal tidak mengganggu kelancaran kegiatan utama seperti kebutuhan pendidikan dan segala sesuatu yang primer.
Dalam kondisi tersebut, anak akan belajar bahwa tidak semua hal bisa mereka miliki secara pribadi sehingga harus dipakai secara bergantian. Orang tua harus banyak-banyak bersabar karena di tengah prosesnya pasti akan terdengar banyak teriakan. Namun keputusan ini tidak akan pernah bisa disesali karena jadi salah satu pondasi awal untuk belajar berbagi.
Jika anak sudah memiliki kesadaran atas pentingnya berbagi, terutama pada hal-hal yang tidak bisa mereka miliki sendiri, orang tua bisa melangkah ke tahap selanjutnya yakni berkomunikasi.
Selain butuh kelapangan hati dan kesadaran diri, diperlukan pula pilihan kata dan komunikasi yang baik agar anak bisa ringan untuk berbagi. Ajarkan anak tentang berbagai kata kunci dalam konsep berbagi seperti 'maaf', 'tolong', 'terima kasih', 'pinjam', 'gantian', dan 'giliran'.
Pelajaran tentang cara komunikasi dalam konsep berbagi ini akan meminimalisir kemungkinan anak melakukan kekerasan demi mendapatkan hal yang ia ingin. Nggak perlu berebut kok, karena semua bisa dibicarakan.
Setelah tuntas mengajari anak dengan dua langkah di atas, kali ini giliran orang tua yang harus mendisiplinkan diri untuk senantiasa memberi contoh baik dalam hal berbagi. Kenalkan bahwa konsep berbagi tak hanya berlaku horizontal dari anak ke anak atau orang tua ke orang tua, namun juga dapat berfungsi vertikal. Orang tua pun juga harus bisa berbagi dengan anak, pun demikian sebaliknya.
Pergunakan cara-cara yang baik sebagaimana kita mengajarkan mereka. Ingat, anak adalah peniru ulung. Cara bersikapnya adalah cerminan ajaran kita juga lho!
Di tengah dunia yang serba individualis, memiliki kesadaran untuk berbagi adalah skill yang berharga. Jadi, jangan lupa untuk mengajarkannya pada si kecil sejak dini ya, Moms!