© Shutterstock.com
Baru-baru ini viral sebuah berita tentang seorang bayi berusia 2 hari yang meninggal setelah dipijat oleh nenek buyutnya. Kejadian ini pun disayangkan oleh banyak pihak.
Pijat bayi memang kerap ditemui di masyarakat hingga sekarang. Namun, pada bayi yang baru lahir, memijat tidak selalu aman dan bisa memiliki risiko tertentu yang perlu dipertimbangkan dengan serius.
Memijat bayi baru lahir pun bisa berbahaya terutama jika dilakukan oleh orang awam yang bukan tenaga profesional. Mari kita bahas lebih lanjut beberapa bahaya memijat bayi yang baru lahir di bawah ini.
© shutterstock.com
Salah satu bahaya utama dalam memijat bayi yang baru lahir adalah risiko cedera fisik. Tulang dan otot bayi pada tahap ini masih sangat lembut dan rentan terhadap kerusakan.
Teknik pijat yang terlalu kasar atau penggunaan tekanan yang berlebihan dapat menyebabkan cedera pada tulang, otot, atau bahkan sistem saraf bayi.
Pijatan yang dilakukan dengan tidak hati-hati atau oleh orang awam yang tidak terlatih dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera pada sang bayi.
© shutterstock.com
Beberapa teknik pijat yang tidak tepat atau terlalu kuat dapat mengakibatkan tekanan berlebih pada dada bayi, yang dapat mengganggu pernapasan mereka. Ini menjadi sangat berbahaya, terutama pada bayi yang prematur atau memiliki masalah pernapasan lainnya.
Bayi yang baru lahir juga memiliki sistem pernapasan yang masih rentan dan belum sepenuhnya berkembang, sehingga perlu dilindungi dengan sangat hati-hati.
© shutterstock.com
Selain risiko terjadinya cedera fisik dan gangguan pernapasan, ada juga bahaya potensial terkait dengan infeksi kulit saat memijat bayi yang baru lahir.
Jika alat-alat atau minyak pijat yang digunakan tidak steril atau bersih, dapat menyebabkan infeksi kulit yang dapat menyakitkan dan berbahaya bagi kesehatan bayi. Bayi yang baru lahir memiliki sistem kekebalan yang lemah, sehingga rentan terhadap infeksi dan penyakit.
© https://www.diadona.id
Pijatan yang terlalu intens atau berlangsung terlalu lama dapat menyebabkan overstimulasi pada bayi. Overstimulasi dapat mengganggu tidur dan pola makan bayi, serta meningkatkan stres dan ketidaknyamanan mereka.
Bayi yang baru lahir masih memerlukan banyak istirahat dan tidur untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka yang optimal.
© shutterstock.com
Bayi biasanya boleh dipijat setelah mencapai usia sekitar satu bulan hingga enam minggu. Pada usia ini, bayi telah beradaptasi dengan dunia di luar rahim dan tubuh mereka mulai berkembang dengan lebih baik. Pada saat yang sama, kulit mereka juga mulai menjadi lebih kuat dan lebih mampu menangani sentuhan lembut seperti pijatan.
Penting untuk diingat bahwa setiap bayi adalah individu yang unik, dan beberapa bayi mungkin siap untuk pijatan lebih awal atau lebih lambat dari yang lain. Selalu perhatikan respons bayi Mom selama pijatan dan hentikan jika mereka menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan atau stres.
Bayi pun lebih aman jika dipijat oleh tenaga profesional bila Mom merasa kurang berpengalaman. Sebelum memulai pijatan, ada baiknya pastikan untuk mendapatkan saran dari dokter bayi supaya lebih aman.
Semoga para orang tua dan keluarga bisa mengambil pelajaran dari kejadian memilukan yang merenggut nyawa bayi berusia 2 hari yang dipijat oleh neneknya supaya kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa depan.