© 2020 Https://www.unsplash.com/Omar Lopez
Setelah 9 bulan mengandung, dan akhirnya melahirkan bayi mungil, agaknya perjuangan jadi seorang ibu tak hanya sampai di sana, itu hanyalah sebuah permulaan.
Tantangan untuk merawat dan membesarkan anak jadi seseorang yang punya sikap baik, pribadi yang tangguh, dan yang paling tak boleh ketinggalan adalah, kecukupan nutrisi untuk si kecil. Melihat bayi yang montok dan gendut pasti akan sangat lucu ya, namun tak semua ibu dan bayi akan mendapat anugerah itu, dan hal itu pun tak masalah, selagi memang bayi tetap dalam keadaan sehat.
Tapi, agaknya ada saja gangguan dari luar, yang dapat membuat mental seorang ibu jatuh, salah satunya seperti komentar dari orang lain yang ternyata tak harusnya didengar oleh seorang ibu yang punya bayi kurus, seperti berikut ini;
Ibu dari si bayi bisa saja sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusuinya, namun tidak bisa, ini hanya akan menyisakan rasa bersalah pada sang ibu. Memberikan komentar tentang seberapa kurus bayi seorang ibu, seperti menyiratkan seolah itu semua salah si ibu.
Orang yang berucap ini mungkin berpikir kalau kata 'mungil' adalah sebuah pujian atas betapa lucunya si bayi. Namun, tolong jangan katakan ini pada ibu yang memiliki bayi kurus, lagi-lagi ini hanya akan menyakiti perasaannya. Si ibu malah akan menangkapnya sebagai kalimat penegas bahwa memang si bayi sangat kecil, tak seperti bayi lainnya.
Bertanya seperti ini sebenarnya sangatlah tidak penting, memang apa lagi yang akan dimakan seorang bayi kecil selain ASI atau susu formula? Sang ibu pasti sudah memberikan apa yang bayinya butuhkan, namun juga tetap membatasi agar tidak berlebihan.
Merawat bayi bukanlah sebuah ajang kompetisi, siapa yang bayinya paling gendut, maka ia akan menang dan mendapatkan piala. Berkata seperti ini hanya akan nampak seolah-olah anak yang gendut itu jauh lebih baik daripada yang kurus. Padahal bayi yang terlalu gendut pun sebenarnya tidak baik untuk tumbuh kembangnya kelak.
Jika kamu benar-benar harus mengomentari penampilan bayi, mari kita berpegang pada apa yang aman. Seperti, " Bayi yang imut!" Kamu tidak bisa salah dengan itu.