© Aleteia.org
Kehamilan membuat para wanita mengalami perubahan tubuh yang cukup drastis. Setelah melahirkan pun perubahan tubuh itu mungkin akan semakin jelas terlihat.
Banyak wanita yang mengalami stres karena perubahan tubuh yang mereka alami setelah melahirkan. Perubahan tubuh dapat membuat para ibu menjadi tidak percaya diri lagi. Meski tidak dapat dihindari, paling tidak mengetahui beberapa perubahan tubuh yang akan terjadi setelah kamu melahirkan bisa membuatmu lebih siap menghadapinya. Perubahan yang kamu alami pun ada yang baik dan ada pula yang buruk.
Dilansir dari Bright Side, berikut beberapa perubahan tubuh yang dialami ibu setelah melahirkan.
Sebuah penelitian melakukan pengukuran pada 49 kaki wanita selama kehamilan dan 6 bulan setelah melahirkan. Selama itu, panjang kaki wanita meningkat 2-10 milimeter. Perubahan ini terjadi hanya pada wanita yang melahirkan anak pertama. Menurut statistik sebanyak 70% wanita mengalami pengalaman ini. Perubahan ukuran kaki disebabkan oleh hormon relaxin yang membuat sendi dan tendon menjadi lebih fleksibel.
Hormon relaxin yang mempengaruhi ukuran kaki wanita setelah melahirkan ternyata juga mempengaruhi bagian pinggul. Hormon tersebut melemaskan tendon pada tulang panggul yang terhubung sehingga menyebabkan pinggul wanita menjadi semakin besar setelah hamil. Pinggul membesar sebenarnya merupakan perubahan yang biasa terjadi agar persalinan berjalan dengan baik.
Pada bulan pertama setelah melahirkan, beberapa wanita mungkin masih merasakan tendangan di perut mereka. Hal ini mungkin terdengar aneh dan menakutkan jika mengingat sudah tidak ada lagi bayi di dalam perutmu. Namun ternyata hal ini terjadi karena kejang otot dan gas atau karena rahim masih terus berkontraksi. Jika kamu merasakannya, kamu tidak perlu panik karena rasa itu akan hilang dalam beberapa bulan setelahnya.
Setelah melahirkan, banyak wanita yang memproduksi keringat lebih banyak dari biasanya. Biasanya kamu akan mulai berkeringan lebih banyak setiap malam hari. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar esterogen dalam darah. Perubahan ini merupakan proses alami, namun beberapa kasus menunjukkan ada masalah tiroid yang dialami oleh sang ibu.