© Shutterstock
Kunci dari kesuksesan hubungan adalah terbentuknya komunikasi yang baik. Nggak cuma soal hubungan dengan pasangan aja, tapi juga dengan anak-anak kita sendiri.
Terkadang tanpa kita sadari saat anak sudah beranjak remaja, mereka menginginkan waktu untuk diri mereka sendiri. Hal ini kemudian membuat ada jarak yang nggak terlihat di antara diri kita dan anak.
Sebagai orang tua, kita harus tetap menjaga hubungan dengan anak meski mereka telah beranjak remaja. Apalagi fase remaja merupakan fase naik turun dalam kehidupan anak.
Penting bagi kita untuk membuat anak merasa nyaman dan mau terbuka tentang kehidupannya. Dilansir dari Times of India berikut beberapa tips untuk mewujudkan hal tersebut.
Tips ini kedengarannya memang sangat mudah. Tapi dalam prakteknya banyak orang yang justru nggak bisa melakukannya.
Menjadi pendengar yang baik berarti bisa mendengarkan tanpa bermaksud untuk menjawab atau mengomeli anak dan merasa paling benar. Daripada menyalahkan atau membenarkan anak, sebaiknya gunakan kesempatan itu untuk mendengarkan anak.
Beri anak ruang untuk menceritakan apa yang mereka rasanya. Dengan begitu, anak akan yakin bahwa kita benar-benar mendengarkan dan nggak mencoba mengganggu pilihan yang mereka buat.
Sebaiknya kita nggak membagikan pengalaman di mana kita adalah anak ideal yang nggak pernah membuat kesalahan. Justru penting untuk berbagi pengalaman masa kecil yang menarik namun bisa dihubungan dengan pengalaman anak kita.
Hal ini akan membantu membangun hubungan yang baik dengan anak. Mereka akan lebih percaya pada kita tentang hal-hal tertentu karena kita bisa berempati dengan apa yang mereka rasakan.
Obrolan terbaik adalah yang terjadi tanpa direncanakan. Kita nggak perlu menunggu waktu tertentu untuk memulai obrolan dengan anak.
Jika mereka ingin terbuka tentang sesuatu, manfaatkan momen itu dan jadikan anak sebagai prioritas. Hal ini bisa membantu membangun fondasi komunikasi yang kokoh antara kita dan anak.
Meskipun kita ingin bertanya tentang apa, di mana, siapa, dalam obrolan bersama anak, namun sebaiknya kita menahan hal itu. Anak biasanya merasa takut untuk dihakimi saat bercerita.
Makanya pertanyaan kita bisa membuat jalan buntu dalam obrolan bersama anak. Sebaiknya biarkan mereka menyampaikan semuanya dan kita mendengarkan dengan tenang tanpa menghakimi atau bertanya.
Semoga tips ini bisa membantu kamu ya!