© 2019 Https://www.diadona.id
Kegiatan mengintimidasi orang lain, atau bully, masih sering terjadi di banyak lingkungan sekolah. Cerita-cerita tentang anak yang melakukan bully tentunya sering membuat kita merasa ngeri. Banyak orangtua yangt mungkin berdoa di rumah agar anak mereka tidak menjadi salah satu korban bully. Namun apa jadinya jika kita mengetahui bahwa anak kita sendiri adalah orang yang melakukan bully di sekolah?
Hal ini mungkin menjadi hal yang sangat mengejutkan sekaligus menyedihkan untukmu. Untungnya kamu bisa mencegah hal tersebut dan memperbaikinya. Dilansir dari Allwomenstalk, berikut kami berikan tips hadapi anak yang melakukan bully di sekolah.
Jika kamu mendapatkan laporan dari guru BK atau pihak sekolah tentang anakmu yang mengganggu anak lain, kamu bisa meminta bantuan sekolah untuk membantu mengawasinya. Beberapa orangtua seringkali merespon defensif jika diberitahu kenyataaan yang sebenarnya. Padahal hal tersebut justru dapat membuat anak tidak jera melakukan bully. Anak justru akan merasa dibela oleh orangtuanya atas tindakan bully yang dilakukan. Sebaiknya kamu berdiskusi dengan pihak sekolah untuk mengatasi hal tersebut.
Meski meminta maaf terkadang tidak benar-benar menyelesaikan masalah, namun anak harus tetap diajarkan untuk melakukannya. Ajak anak untuk berbicara dan pancing dia untuk mengakui kesalahannya. Jangan lupa untuk selalu menunjukkan sikap yang positif agar anak dapat mencontoh kebaikan yang ditunjukkan oleh orangtuanya.
Memiliki anak yang melakukan bully mungkin membuat beberapa orangtua merasa malu. Saat tidak bisa mengatasinya sendiri, mereka memutuskan untuk membiarkan anak mereka begitu saja. Padahal hal ini sangat berbahaya jika dibiarkan. Untuk itu kamu bisa meminta pertolongan pada psikolog untuk membantu mengatasinya. Pengalaman mereka dapat membantumu untuk menghadapi anak dengan tepat.
Banyaknya tindak kekerasan yang ditunjukkan oleh media dapat memicu anak untuk mencontoh apa yang mereka lihat. Hal ini tentu sulit dicegah terutama jika kamu adalah orangtua yang sibuk bekerja. Namun kamu bisa mengatasinya dengan mengajarkan anak untuk menyampaikan secara langsung keinginannya dari pada memukul atau berteriak. Beri dia perhatian setiap kali berbicara agar dia tidak perlu berteriak untuk mendapatkan perhatianmu. Dengan begitu dia akan mengerti bahwa orang lain akan mendengarkannya meskipun dia tidak berteriak atau memukul.