© Shutterstock
Dunia sudah semakin canggih dengan beredarnya smartphone dan majunya internet di tengah masyarakat. Bahkan saat ini hampir semua orang memiliki dan menggunakan smartphone dalam kehidupan mereka.
Kemajuan teknologi ini juga mengubah kehidupan anak-anak. Kalau dulu anak-anak mungkin lebih senang bermain boneka atau mobil-mobilan, kini mereka lebih menyukai permainan yang ada di dalam smartphone.
Perubahan ini mungkin adalah sesuatu yang nggak bisa kita hindari sebagai orang tua. Namun kita harus punya pendirian yang kuat agar nggak membiarkan anak bermain smartphone sembarangan.
Ada beberapa alasan mengapa sebaiknya kita menunda memberikan smartphone pada anak meski orang tua lain mungkin sudah melakukannya. Dilansir dari Mom.com, berikut beberapa alasannya.
Meskipun sudah banyak cara yang dilakukan untuk menghindarkan anak dari situs berisi konten dewasa, namun hal ini memang sangat sulit untuk dicegah. Industri pornografi juga bekerja siang dan malam untuk memikat anak, bahkan menyematkan konten dewasa di tempat-teman yang terlihat nggak berbahaya seperti YouTube.
Anak remaja juga lebih berisiko dengan hal ini saat sudah memiliki smartphone sendiri. Mereka bisa saja dipengaruhi untuk mengirim foto atau video yang nggak pernah bisa dihapus begitu sudah ada.
Media sosial seperti TikTok dan Instagram tampaknya memang menyenangkan dan nggak berbahaya. Namun TikTok sangan mungkin membuat anak ketagihan.
Sementara Instagram juga seringkali memicu kecemasan dan perasaan rendah diri pada anak yang bisa menyebabkan depresi. Belum lagi dengan risiko kejahatan online yang bisa saja mengintai anak kita.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa smartphone bisa mengganggu waktu tidur anak. Padahal waktu tidur sangat dibutuhkan oleh anak untuk mengatur suasana hati serta pertumbuhan mereka.
Cahaya biru dari layar smartphone bisa menghalangi kemampuan anak untuk tidur. Akhirnya anak nggak akan mendapatkan tidur yang berkualitas.
Remaja bisa menghabiskan banyak waktu mereka di depan smartphone. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya rentang perhatian dan kesulitan untuk fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan perhatian.
Tugas rumah atau sekolah mungkin akan dianggap kurang menarik bagi anak. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa masalah ini bahkan bisa mengurangi kapasitas kognitif anak.
Smartphone menawarkan penggunanya untuk mengakses seluruh dunia melalui benda pipih tersebut. Beberapa anak mungkin belum siap menghadapi dunia tersebut.
Sebagai orang tua, yang bisa kita lakukan adalah memberikan bekal pada anak sebelum mereka memiliki smartphone sendiri. Pastikan anak bisa menggunakan benda itu dengan bertanggung jawab.
Semoga informasi ini bisa membantu ya, Moms!