© 2019 Https://www.diadona.id/Jorge Ibanez@unsplash
Orangtua selalu rela melakukan apa saja demi anaknya. Meski harus mengorbankan diri sendiri, banyak orangtua yang berjuang demi kebahagiaan sang anak.
Namun masalah yang terjadi adalah banyak orangtua yang tidak sadar saat dirinya terlalu memanjakan anak. Mungkin bagi mereka menuruti semua keinginan anak akan membuat anak tumbuh dengan bahagia dan lebih baik. Padahal hal ini dapat membentuk sikap manja pada anak.
Dilansir dari Huffpost, berikut tanda-tanda yang menunjukkan anak terlalu manja pada orangtuanya.
Saat anak tidak bisa mendapatkan sesuatu yang dia inginkan, dia pasti akan menunjukkan rasa kecewanya. Hal ini merupakan hal yang biasa dilakukan anak-anak. Namun bagi anak yang terlalu manja, dia akan lebih lama menerima hal tersebut. Bahkan mereka akan terus menangis, marah, hingga tantrum sampai keinginannya terpenuhi.
Anak yang dimanjakan dengan banyak mainan dan pakaian cenderung selalu menginginkan lebih. Dia tidak akan pernah merasa cukup dengan apa yang ia miliki. Lebih parahnya hal ini dapat membentuk sikap serakah dan kurang menghargai hal kecil pada anak. Tentunya kamu tidak ingin anak tumbuh dengan sikap seperti itu, bukan?
Anak yang manja cenderung memiliki sikap egois. Mereka bertingkah seolah dunia hanya berpusat pada diri mereka. Dia tidak akan peduli dengan keadaan dan perasaan orang lain. Dalam pikirannya hanya ada tentang diri mereka sendiri. Saat orang lain mengalami kesulitan, dia tidak akan peduli. Namun lain cerita jika dia yang mengalami kesulitan. Anak manja akan merasa semua orang harus menolongnya.
Anak yang selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan cenderung memiliki sikap tidak sabaran. Hal ini bisa dipicu oleh orangtua yang selalu menyediakan keinginannya dengan mudah. Memang hal ini sulit dihindari, apalagi jika anak mulai menangis kencang. Namun sebagai orangtua kamu harus bersikap tegas dan mengajarkannya sikap sabar.
Kekalahan adalah hal yang biasa terjadi dalam kehidupan. Namun anak yang manja cenderung sulit untuk menghadapi kekalahan. Dia akan lebih lama merasakan rasa kecewa dari anak biasa. Lebih parahnya mungkin dia akan mulai menyalahkan orang lain atas semua yang terjadi.