© 2020 Https://www.diadona.id/masterfile.com
Masa remaja merupakan masa yang penting bagi anak. Di masa ini mereka akan mulai mencari jati diri dan mencoba menemukan apa yang benar-benar mereka inginkan. Biasanya di masa remaja, anak akan mulai ingin mencoba banyak hal yang belum pernah mereka lakukan.
Bagi beberapa orangtua, masa remaja merupakan masa yang cukup membuat mereka was-was. Untuk itu penting bagi orangtua untuk tetap menjaga kedekatan dengan anak.
Menghadapi anak yang beranjak remaja tidaklah mudah. Dari banyaknya tantangan yang dihadapi orangtua, menjaga komunikasi dengan anak menjadi salah satu faktor penting yang masih sering kita lupakan. Padahal mengobrol dengan anak dapat menjaga ikatan dalam keluarga.
Mungkin beberapa dari kamu mengalami kesulitan untuk mengobrol dengan anak yang beranjak remaja. Hal itu merupakan hal yang wajar untuk dialami setiap orangtua. Meski begitu, dilansir dari Allwomenstalk, banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa mengobrol dengan anak yang beranjak remaja. Coba deh, kamu simak tips berikut ini!
Selayaknya manusia biasa, kita semua pasti pernah melakukan kesalahan. Begitu juga bagi orangtua dan anak. Saat anak melakukan kesalahan usahakan untuk selalu menyampaikan alasan mengapa tindakan yang dia lakukan adalah hal yang salah. Jangan menghakimi dengan menyalahkan dirinya. Cobalah untuk mengoreksi tindakannya. Hal ini akan membuat anak merasa kamu bisa membantunya dalam menyelesaikan masalah.
Saat kamu sedang mencurahkan isi hati pada seseorang pasti kamu selalu ingin didengarkan. Begitu pula yang dirasakan anak saat sedang bercerita. Mereka ingin kamu memberikan perhatian penuh padanya dan mendengarkan. Meskipun hal yang dibicarakan tidaklah penting bagimu, namun usahakan untuk tidak memotongnya saat ia sedang bercerita. Saat kamu menunjukkan bahwa kamu mau menjadi pendengar yang baik untuknya, dia akan merasa aman untuk menceritakan banyak hal padamu.
Siapa sih yang ingin dibandingkan dengan orang lain? Hal ini mungkin terkesan sepele namun beberapa orangtua terkadang tidak sadar telah melakukannya. Bagi remaja, hal ini merupakan hal yang sangat mengecewakan. Apa lagi jika dirinya dibandingkan dengan saudaranya yang lain. Bisa-bisa dia akan membenci saudara kandungnya sendiri.
Keluarga selalu dibayang-bayangi dengan standar ideal yang berlebihan. Padahal sebagai manusia biasa tentunya kita tidak bisa menjadi sempurna. Begitu pula dengan anak-anak kita. Memberikan dorongan untuk menjadi lebih baik mungkin memang harus dilakukan sesekali untuk memotivasi anak. Namun jangan sampai kamu memaksakan kehendak pada anak. Selama tidak membahayakan, biarkan dia berpetualang sendiri untuk menemukan jati diri.
Menjadi orangtua yang baik bukan berarti harus selalu membenarkan apa yang anak lakukan atau katakan. Saat menolak pendapat anak, kamu harus bersikap adil. Mulailah dengan menyampaikan pandanganmu secara halus. Jangan langsung memotong ucapannya dan menyalahkannya. Ajak dia untuk sama-sama berpikir bahwa pendapatnya mungkin kurang tepat.