© Shutterstock.com/g/AmornSuriyan
Moms dan Daddy pasti kerap bertanya-tanya, sebenarnya kenapa sih anak-anak bisa lebih dekat dengan kakeknya?
Bukan hanya soal kedekatan fisik, hubungan kakek dengan cucunya juga dipengaruhi dengan ikatan batin mereka. Seperti dilansir dari laman verywellfamily.com, berikut ini adalah beberapa factor yang memengaruhi hubungan dan kedekatan antara kakek dengan cucunya.
Tidak mengherankan, kedekatan fisik adalah salah satu faktor terkuat dari hubungan dekat antara kakek-nenek dengan cucu-cucunya.
Faktor kedekatan fisik ini sudah di luar kendali antara kakek dengan cucunya. Faktor lain yang bisa memengaruhi adalah kedekatan kakek dengan cucunya adalah kesehatan dan status keuangan kakek yang dapat membatasi perjalanan.
Kakek yang sering berhubungan dengan cucu-cucunya memiliki hubungan yang lebih dekat, tetapi jarak fisik bukanlah satu-satunya halangan untuk berhubungan.
Perceraian orang tua pada umumnya memiliki efek yang cukup besar pada kontak antara cucu dan kakek-nenek. Saat orang tuanya bercerai, kedekatan kakek nenek dengan cucunya jauh akan lebih dekat. Bahkan beberapa diantaranya justru lebih dekat dengan kakek nenek.
Ketika kakek memberikan perawatan anak untuk cucu atau menjadi orang tua atau pengganti bagi cucu mereka setelah perceraian Moms dan Daddy, mereka memiliki peluang lebih besar dari rata-rata untuk menjalin ikatan lebih kuat.
Nggak sedikit juga yang akhirnya kakek nenek mendapatkan peran ini, bagaimanapun, mereka selalu berharap bisa menjadi kakek-nenek ‘biasa’ daripada harus mengisi peran penting sebagai orang tua.
Beberapa anggota keluarga berharap memiliki hubungan yang lebih kuat dengan generasi selanjutnya, hal ini karena anggota keluarga diajarkan sejak dini bahwa anggota keluarga berbagi kewajiban. Kewajiban-kewajiban tersebut dapat mencakup pengasuhan untuk anak-anak dan orang tua, bantuan keuangan dan pembagian tugas secara umum. Dan bantuan mengalir ke dua arah dari muda ke tua, dari tua ke muda.
Keluarga yang memiliki jenis budaya ini lebih cenderung menunjukkan ikatan kakek-nenek-cucu yang kuat daripada keluarga di mana individualitas dan kemandirian berada di urutan teratas daftar nilai. Keluarga seperti ini juga mengadopsi praktik yang membuat keluarga besar tetap dekat dan hangat.
Meskipun kakek dengan cucunya sering melaporkan kedekatan timbal balik, kakek-nenek mungkin melaporkan tingkat kedekatan yang lebih besar daripada generasi muda.
Ketika keluarga bekerja sebagaimana mestinya, anak paling dekat dengan orang tua dan saudara kandungnya. Kakek-nenek biasanya menempati lingkaran kedua atau tingkat kedua kedekatan emosional. Saat anak-anak tumbuh, lingkaran mereka membesar, dan teman sebaya mereka menjadi sangat penting bagi mereka. Posisi kakek-nenek akan bergeser dan berada lebih jauh.
Kakek dan nenek biasa hidup di dunia dengan lingkaran yang semakin menyusut, ketika teman sebaya dan kerabat mereka yang lebih tua meninggal. Kakek biasanya sudah mulai mendapatkan masalah kesehatan yang serius. Anak dan cucu mereka mungkin datang untuk menempati ruang yang lebih besar dalam hidup mereka.
Yang terpenting adalah ketika kakek nenek telah membangun ikatan emosional awal dengan cucu akan menemukan bahwa ikatan itu bertahan lama. Ikatan semacam itu biasanya bertahan selama bertahun-tahun dan banyak perubahan yang dialami kedua generasi.