© 2020 Shutterstock.com/GOLFX
Bayi sangat rentan dengan cegukan, dan frekuensinya semakin berkurang dari waktu ke waktu. Bahkan di dalam rahim dan kadang di minggu ke-6 setelah pembuahan, loh. Ini nggak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya. Tapi kira-kira nih, apa ya penyebab bayi cegukan ini?
Beberapa bayi mungkin ngerasa geli dan kaget dengan suara yang ditimbulkan cegukannya sendiri. Sama hanya dengan orang dewasa, ini hanyalah salah satu perilaku atau refleks normal yang perlu orang tua ketahui tapi nggak perlu dikhawatirkan. Cegukan paing mungkina terjadi setelah bayi menyusu atau saat mereka lagi bersemangat. Dikutip dari Colic Calm, saat organ dalam bayu baru lahir berkembang dan matang, cegukan akan berkurang intensitas dan frekuensinya.
Apakah penyebab bayi cegukan ini berasal dari pernapasan? Bukan. Dikutip dari Mayo Clinic, cegukan adalah kontraksi yang nggak disengaja dari diafragma, yakni otot yang memisahkan dada dari perut. Ini adalah otot besar yang membentang di bagian bawah tulang rusuk. Otot diafragma ini punya peran penting dalam sistem pernapasan. Setiap kontraksi diikuti oleh penutupan tiba-tiba pita suara, yang menghasilkan suara 'hic' yang keras.
Ada beragam penyebab cegukan. Apa aja nih?
Kamu mungkin pernah mengalami cegukan dan bikin nggak konsep mau ngapa-ngapain. Mau ngomong pun harus terjeda suara 'hic'.. 'hic'.. Padahal bila menimpa bayi, mereka mungkin ngerasa biasa aja lho.
Banyak bayi yang tetap tidur nyenyak walau sedang cegukan. Apa sih penyebab bayi cegukan ini?
Mengutip Healthline, penelitian di tahun 2012 menyatakan penyebab bayi cegukan yaitu sebagai cara bayi untuk menghilangkan udara berebih dari perut. Tapi, banyak ahli medis yang yakin kalau ini nih mengapa cegukan terjadi.
Lebih lanjut, belum diketahui secara pasti apa penyebab bayi cegukan. Cegukan pada bayi cenderung terjadi tanpa adanya alasan yang jelas, tetapi menyusui kadang bisa menyebabkan diafragma kejang. Nah, ini mungkin terjadi ketika bayi:
Kalau bayi terlaku banyak makan atau minum susu, dia akan mengalami perut kembung. Pembengkakan ini bakalan memaksa diafragma di dalam rongga perut buat mengembang, memaksanya buat berkontraksi secara tiba-tiba. Kontraksi inilah yang jadi penyebab bayi cegukan.
Bayi yang minum susu dari botol cenderung mengalami cegukan karena menelan banyak udara bersama dnegan susu. Masuknya udara berlebih ini meyebbkan kembung dan diafragma dipaksa buat kejang, sama halnya seperti saat makan berlebihan.
Christal-Joy Forgenie , MD, seorang dokter anak di Soha Pediatrics di New York City mengatakan kepada The Bump kalau perubahan suhu makanan dalam perut bisa jadi penyebab bayi cegukan. Misalnya, bayi diberikan susu dingin lalu disuapi bubur panas. menurutnya, kombinasi ini bisa memicu cegukan pada bayi.
Terlihat sepele dan tidak berbahaya kan? Tapi bagaimana nih kalau cegukan sering kali terjadi dan cenderung terus menerus?
Masih menurut Forgenie, penyebab bayi cegukan ini juga bisa karena gastroesophageal reflux. Saat bayi menderita ini, makanan yang dicerna sebagian dan cairan asam dari lamnbung bsia mengalir ke kerongkongan sehingga menyebabkan rasa terbakar dan nggak nyaman.
Bayi punya tenggorokan yang lembuh sehingga polutan di udara jadi sensitif banget untuk mereka. Akibatnya, bisa aja mereka mengalami batuk.
Kalau batuk berlangsung lama, tekanan yang diberikan pada diafragma menyebabkan kontraksi dan akhirnya jadi penyebab bayi cegukan deh!
Komplikasi asma pada bayi juga bisa jadi penyebab bayi cegukan. Ini karena bronkus di paru-paru bisa membengkak akibat peradangan sehingga mengurangi masuknya udara ke dalam paru-paru. Hal ini menyebabkan mengi, menyebabkan kejang diafragma, dan karenanya cegukan.
Saat mengalami alergi, saluran pencernaan bayi bisa meradang atau membengkak. Diafragma bereaksi tetapi berkontraksi dengan cepat, jadi penyebab bayi cegukan. Alergi ini mungkin dipicu oleh protein susu, karena alergi tersebut dapat terjadi kapan saja jika ibu mengubah pola makannya, mengubah keseimbangan kimiawi ASInya.
Biasanya nggka masalah kok menunggu bayi berhenti cegukan dengan sendirinya. Tapi kalau orang tau negraa kasian, ada beberap astategi cara mengatasi cegukan pada bayi yang mungkin berguna:
Beristirahat sejenak dari menyusui untuk bersendawa dapat mengurangi jumlah udara di perutnya. Ini bisa mencegah cegukan.
Mengisap empeng dapat membantu mengendurkan diafragma dan menghentikan cegukan.
Menggosok pubggugnya dan menggoyangkan bayi ke depan dan belakang bisa membuat bayi jadi rilek. Ini bisa menghentikan kejang yang jadi penyebab bayi cegukan.
Perhatikan ya jangan sampai melakukan beberapa hal ini pada bayi, yakni:
Selain tendangan, ibu-ibu biasanya bisa merasakan batyi sedang cegukan di dalam rahim. Ini biasanya terjadi pada trimester kedua atau ketiga. Banyak ibu yang merasakan gerakan 'tersentak' di sekitar bulan keenam. Tapiwaktu ini nggak selalu sama pada setiap ibu.
Beberapa bayi mengalami cegukan beberapa kali sehari sementara yang lainnya enggak sama sekali. Nah, penyebab bayi cegukan ini juga mash belum diketahui secara pasti, sama halnya sepeti yang terjadi pada bayi yang udah lahir atau orang dewasa.
Penting banget untuk tahu bahwa cegukan janin ini sianggap sebagai suatu pertanda baik. Tapi setelah minggu ke-31, cegukan bayi ini mulai jarang terjadi. jutsru bila setelha wkatu berikut cegukan bayi malah sering terjadi dengan episode lebih dari 15 menit,sepertinya kamu perlu menghubungi dokter.
Ada kemungkinan itu adalah tanda masalah tali pusat, kemungkinan kompresi ata prolaps, ketika suplai darah dan oksigen melambat atau terputus dari janin. Biasanya ini terjadi pada minggu-minggu terakhir kehamilan atau selama persalinan.
Penyebab bayi cegukan biasanya bukan karena hal-hal yang darurat medis. Tapi bila mengkhawatirkan, segera menghubungi dokter ya!