©Omar Lopez/unsplash.com
Ciri-ciri hamil anak perempuan atau laki-laki, sering banget dikepoin sambil menunggu hasil pemeriksaan medis. Nggak salah dong, karena jenis kelamin bayi mungkin jadi bagian yang paling ditunggu si orang tua dan keluarga.
Ada yang berharap punya anak perempuan atau laki-laki sesederhana karena 'pengen aja', atau ada juga yang terbentuk dari keyakinan dan prinsip hidup. Aduh, kok berat.
Nah, selama ini mengetahui gender bayi baru bisa diketahui dengan pemeriksaan USG setelah kehamilan mencapai usia tertentu. Tapi nih, banyak banget beredar kepercayaan di masyarakat kalau hal tersebut juga bisa diketahui lewat cara lain, misalnya dari kehamilan si ibu yang katanya sih dapat nunjukin ciri-ciri hamil anak perempuan atau laki-laki, misalnya? Eh, tapi beneran?
Satu-satunya jawaban dari pertanyaan tentang ciri-ciri hamil anak perempuan, adalah dengan melakukan tes USG oleh dokter. Tapi selain itu, ada banyak mitos yang beredar di masyarakat, baik yang diyakini banget atau cuman buat seru-seruan aja, tentang ciri-ciri hamil anak perempuan yang melekat pada ibu hamil.
Dikutip dari healthline.com, berikut beberapa mitos sekaligus penjelasan secara medis mengenai mitos tersebut. Apa aja?
Kalau perut ibu hamil letaknya tinggi, katanya sih itu merupakan ciri-ciri hamil anak perempuan. Eh, beneran gitu nggak sih?
Padahal ada banyak alasan kenapa perut seorang ibu hamil letaknya terlihat tinggi. Misalnya nih, kalau ini merupakan kehamilan pertama, maka tubuh sedang dalam kondisi yang baik. Otot perut, bentuk tubuh dan kenaikan berat badan selama kehamilan bakalan berpengaruh pada letak perut si ibu.
Dan sayangnya, ini bukan ciri-ciri hamil anak perempuan. Jenis kelamin bayi nggak berdampak sama tinggi perut ibu saat hamil.
Katanya sih, kalau berat badan ibu naik di awal kehamilan, maka itu merupakan ciri-ciri hamil anak perempuan. Nah sedangkan kalau kenaikan berat badan ada di tengah kehamilan, berarti bayi laki-laki mau lahir nih.
Seriusan nggak sih kayak gitu?
Tetot! Lagi-lagi ini mitos tentang ciri-ciri hamil anak perempuan yang keliru. Karena gimana penambahan berat badan selama hamil berkaitan dengan jenis tubuh, dan faktor fisik lainnya.
Kamu perlu mendengarkan dengan seksama saat dokter memperdengarkan detak jantung bayi kamu. Menurut mitos, ciri-ciri hamil anak perempuan bisa dilihat dari detak jantungnya yang lebih dari 140 detak per menit.
Detak jantung bayi perempuan memang lebih cepat ketimbang bayi laki-laki. Tapi ini cuman benar setelah kelahiran. Sebelum itu, kecepatan detak jantung cuman dipengaruhi oleh usia janin.
Sekitar minggu ke-5 kehamilan, detak jantung janin kira-kira sama dengan detak jantung ibu, yaitu 80 hingga 85 detak per menit. Detak jantung bakalan meningkat terus sampai minggu ke 9, antara antara 170 dan 200 ketukan per menit.
Kemudian mulai melambat ke rata-rata antara 120 dan 160.
Jadi gimana? Yup, detak jantung nggak bisa untuk melihat ciri-ciri hamil anak perempuan, yah.
Katanya sih, ciri-ciri hamil anak perempuan bisa dilihat dari ngidamnya sang ibu. Misalnya, ngidam yang manis-manis. Kalau ngidamnya yang asin atau asam, maka biasanya itu merupakana ciri hamil anak laki-laki.
Sejauh ini, hubungan antara ngidam dan kehamilan itu dikaitkan dengan kekurangan mineral tertentu. Jadi nggak bisa dong ya dikaitkan dengan ciri-ciri hamil anak perempuan, atau laki-laki.
Kondisi kulit wajah ibu saat hamil katanya bisa dijadikan patokan sebagai cii-ciri hamil anak perempuan. Konon, itu karena bayi perempuan mencuri kecantikan si ibu.
Faktanya, kulit ibu bukan merupakan ciri-ciri hamil anak perempuan atau laki-laki, tapi karena hormon.
Mitos dari zaman dulu banget pernah bilang, kalau mual berlebihan di pagi hari merupakan ciri-ciri hamil anak perempuan.
Padahal, mual di pagi hari berhubungan dengan melonjaknya hormon dan gula darah rendah. Jadi, jangan langsung beli baju cewek dulu yah.
Kalau ibu hamil mengalami roller coaster suasana hati yang nggak terduga, katanya sih itu merupakan ciri-ciri hamil anak perempuan.
Tapi namanya juga lagi hamil, tentu gejolak hormon berpengaruh besar sist! Jadi nggak bisa dong ini dijadikan patokan tentang ciri-ciri hamil anak perempuan atau laki-laki. Nggak ada ilmu di balik mitos ini. Perubahan suasana hati adalah hal yang biasa buat ibu hamil.
Dan yang benar adalah, ciri-ciri-hamil anak perempuan cuman bisa dibuktikan dengan intervensi medis yang akurat. Ibu hamil kudu menunggu sampai umur bayi cukup untuk dilihat jenis kelaminnya, atau kalau nggak mau USG dan pengen surprise, ya tunggu sampai waktu kelahiran tiba, yah!
Ada banyak pernyataan tentang ciri-ciri hamil anak perempuan yang ternyata cuman mitos doang. Tapi gimana kalau dalam Islam?
Sayangnya, Diadona belum nemu nih literatur yang menjelaskan gimana ciri-ciri hamil anak perempuan menurut Islam.
Sekedar diketahui, zaman dulu ketika masa keislaman belum datang, masyarakat di Arab sana punya pandangan yang negatif terhadap perempuan. Bahkan, rang tua biasanya mengubur anak perempuan mereka yang baru lahir hidup-hidup, atau menghilangkan mereka dalam cara apapun.
Secara umum, sebagian besar orang tua pengen anak laki-laki karena dianggap sebagai perpanjangan keluarga, pembawa nama keluarga, sumber perlindungan dan dukungan.
Pengen anak laki-laki? Nggak ada salahnya buat berdoa. Tapi jangan sedih juga kalau ternyata dikaruniai anak perempuan
Biar ibu hamil nggak bertanya-tanya lagi dan mencari berbagai literatur dan mitos tentang ciri-ciri hamil anak perempuan, sini Diadona kasih tau sesuatu.
Peluang terbaik untuk tahu jenis kelamin bayi,yaitu saat dokter melakukan pemindaian ultrasound di minggu ke-20 kehamilan.
Keakuratannya hampir selalu tepat, meski tentu aja bisa meleset karena ada banyak hal yang mengaburkan hasil USG. Jadi, kalau kehamilan belum sampai di umur tersebut, sebaiknya sabar dulu yah. Semoga ibu dan calon bayi sehat selalu!