© 2021 Shutterstock.com/Luis Molinero
Di dalam lagunya, Rhoma Irama pernah bilang kalau ciri-ciri remaja ditandai dnegan masa yang berapi-api. Tapi, benarkah? Dan kenapa demikian?
Dikutip dari Standford Childrens, masa remaja adalah waktu di mana seorang anak mengalami percepatan pertumbuhan dan kematangan seksual, yang disebut juga dengan masa pubertas. Penyebabnya, karena faktor hormonal. Selain itu, ada beberapa perkembangan lain yang mulai terbentuk mulai dari kesadaran penampilan, mulai tertarik dengan lawan jenis dan lainnya. Orang tua menganggap mas aini adalah masa yang sulit. Tak heran memang, di masa ini, remaja msedang ingin bereksplorasi, menghabiskan banyak waktu dengan teman ketimbang keluarga, dan menuntut lebih banyak privasi.
Dikutip dari Psychology Discussion, seperti ini nih ciri-ciri remaja.
Masa remaja adalah masa saat anak menginjak usia 12 sampai 21 tahun. Umur 12 sampai 15 adalah masa remaja awal, umur 15-18 adalah remaja pertengahan sementara remaja akhir berada di umur 18-21 tahun.
Ada banyak perubahan poada masa ini karena pengaruh perubahan fisik, psikologi, hingga neurobiologis.
Secara fisik, ciri-ciri remaja perempuan yaitu tumbuhnya tulang panggul, payudara mulai membesar, pertumbuhan dan kepekaan alat kelamin, suara yang lebih dalam, munculnya jerawat.
Sedangkan pada laki-laki, perubahan ini meliputi pertumbuhan rambut kemaluan dan ketiak, suara jadi lebih dalam, aktifnya kelenjar keringat dan pertumbuhan testis dan juga penis.
Semau perubahan ini akan membuat mereka bingung, sehingga muncullah ciri-ciri remaja yang ngerasa mudah malu, gelisah, dan lainnya.
Perhatiin deh, di fase ini mereka mulai sadar dengan penampilan mereka. Ini terjadi karena perubahan fisik yang cepat terjadi serta gimana mereka ingin terlihat di depan lawan jenisnya.
Tapi perlu diketahui kalau ciri-ciri remaja bisa membuatnya gelisah dan mengubah perilaku mereka ketika mereka merasa nggak bisa bersaing dengan seseorang yang menurut mereka lebih menarik. Mereka bisa ngerasa malu karena ngerasa kurang menarik, baik nyata atau dalam pikiran mereka saja. Kalau tak diatasi, ini sangat bisa mempengaruhi kepribadian dalam cara yang merugikan.
Perkembangan saraf adalah salah satu ciri-ciri remaja yang penting. Ini berkitan dengan perubahan hormon, meski tak sellau demikian. Nah, perkembangan ini terjadi di wilayah otak, contohnya pada sisitem limbik yang bertugas untuk pencarian kesenangan, respon emosional dan waktu tidur.
Di waktu yang sama juga terjadi eprubahan di bagian pra-frontal korteks, yakni bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur fungsi pengambilan keputusan, kontrol diri, dan merencanakan masa depan. Namun ini lebih cenderung terjadi di akhir masa remaja.
Salah satu ciri-ciri remaja yang sering bikin repot orang tua adalah ketika mereke merasa butuh privasi. Ini terjadi karena di masa tersebut mereka ingin mengeksplorasi, mengalami banyak perubahan dan mencari cara agar mandiri. Di masa ini mereka mungkin terdorong untuk keluar dari batas yang biasa dilakukan, marah ketika dilarang dan menuntut privasi lebih.
Ciri-ciri remaja ini sering jadi bahan pertengkaran dengan orang tuanya. Di saat ini, anak merasa ingin lebih mandiri dan menghabiskan banyak waktu dengan teman-temannya. Terlebih bila ada tekanan dari teman sebaya dan perasaan untuk selalu ikut bersosialisasi.
Ini berkaitan dengan ciri-ciri remaja berupa perubahan hormonal dan perkembangan saraf. . Akibatnya, terjadi juga perubahan psikososial dan emosional serta peningkatan kapasitas kognitif dan intelektual.
Di umur dua puluh tahun, mereka mulai mengembangkan ketrampilan bernalar, pemikiran logis dan moral, membuat penilaian yang lebih rasional dan mampu berpikir abstrak. Dan jangan lupa, ini juga dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan tempat mereka tinggal.
Di masa ini nih anak udah mulai diceng-cengin dengan lawan jenisnya. Dikutip dari Healthychildren.com, rata-rata anak perempuan mulai menyimpan rasa pada lawan jenis di usia 12,5 tahun dan anak laki-laki mulai tertarik dengan lawan jenis di usia 13,5 tahun.
Rasa tertarik ini jadi ciri-ciri remaja karena berhubungan kuat dengan senyawa kimia yang disebut dengan feromon. Melansir Alo Dokter, senyawa ini banyak diproduksi berbarengan dnegan dengan produksi keringat.
Di masa ini, remaja banyak mengalami perubahan fisik, seksual, kognitif atau emosional yang menimbulkan antisipasi dan kecemasan baik untuk mereka sendiri atau keluarganya. Memahami anak yang sedang tumbuh remaja memangs ulit. Namun ini penting karena bisa mendorong pertumbuhan yang sehat sepanjang masa remaja dan dewasa awal.
Salah satu yang mempengaruhi adalah proses neurobiologis yang menetukan masa remaja dan mempengaruhi pengambilan risiko. Proses ini terjaid sangat kompleks dan memainkan peran penting dalamperilaku remaja.
Proses ini harus dipahami dalam konteks perkembangan psikologis dan pengaruh sosial.
Sering mendengar istilah ini kan? Yang disbeut dengan kenakalan remaja adalah suatu perbuatan tak baik yang dilakukan di usia muda. Bisa yang mengarah pada perbuatan merugikan orang lain hingga yang berkaitan dengan kasus kriminal.
Apa penyebabnya? Beragam. Yang paling mudah dipahami adalah remaja merupakan individu yang belum dewasa dan nggak bsia berpikir seperti orang dewasa. Makanya, mereka sangat rentan melakukan kenakalan yang sepenuhnya nggak mereka sadari bahwa hal tersebut adalahs alah.
Ada beragam faktor penyebabnya, mulai dari internal seperti krisis identitas, lemahnya kontrol diri, sampai yang paling tak diduga adalah kesehatan ibu dan anak.
Paparan alkohol semasa ibu hamil, ternyata bisa mengakibatkan cacat intelektual pada anak, defisit dalam pembelajaran, perkembangan motorik, dan lainnya. Ini nih yang kemudian mengarah pada ciri-ciri remaja dan kenakalannya.
Sementara itu faktor eksternal penyebab kenakalan remaja bisa karena kurangnya perhatian, tidak terpenuhinya kebutuhan fisik dan psikis remaja, latihan fisik dan mental yang kurang, minimnya pembinaan moral dan agama sampai yang paling banyak disebut adalah karena lingkungan sekitarnya.
Untuk menanganinya tentu memerlukan pendekatan yang terbaik, yakni dengan mengetahui ciri-ciri remaja. Mereka yang sedang dalam tahap ingin mandiri, misalnya, bisa diarahkan pada kemandirian yang bertanggung jawab.
Ciri-ciri remaja yang sedang tertarik secara fiskk dan seksual kepada lawan jenis harus disertai dengan pemahaman mengenai ketertarikan dan hubungan seksual agar tak terjherumus pada pergaulan yang menyesatkan.
Ciri-ciri kenakalan remaja menurut Adler (1952) yaitu"
Sedangkan menurut Kartini Katono dalam bukunya menambahkan bahwa ciri-ciri kenakalan Remaja juga bisa berupa:
Dadan Hawari merumuskan ciri-ciri kenakalan remaja sebagai:
Ciri-ciri remaja adalah masa di mana anak terasa sulit untuk dipahami. Ini karena mereka juga sedrang mengalami banyak perubahan dan membuat mereka nggak bisa memahami diri mereka sendiri. Maka dari itu, pendampingan orang tua sangat dibutuhkan.