© Shutterstock
Memiliki anak dengan mental yang kuat menjadi kebanggaan tersendiri bagi setiap orang tua. Ada banyak hal yang sering dipertanyakan oleh Moms dan Daddy untup setiap tumbuh kembang buah hati mereka.
Terlepas dari itu semua, Moms dan Daddy selalu berusaha menjadi orang tua dan contoh yang baik bagi buah hatinya. Pertanyaannya, bagiamana sih cara yang tepat agar Moms dan Daddy bisa memberikan contoh yang baik bagi buah hati agar mereka bisa tumbuh besar dengan mental yang kuat?
Menurut seorang psikolog dari CNBC Make It, anak-anak dengan mental yang kuat tidak bisa tumbuh begitu saja. Ada lahitan, kesabaran, dan dukungan yang akan membentuk mental kuat mereka.
Nah, Moms bisa melakukan tujuh tips berikut untuk membantu anak-anak bisa mendapatkan mental yang kuat..
Bantu anak-anak untuk bersyukur dengan apa yang mereka miliki dan dapatkan. Sesekali anak akan membandingkan dirinya dengan teman atau orang lain, namun Moms harus bisa mencegahnya untuk tidak terulang.
Buat anak-anak memberdayakan dirinya dengan baik dan ia tidak akan bergantung pada orang-orang sekitar. Buat kata-kata motivasi yang dapat diulangi oleh buah hati.
Secara tidak langsung hal itu akan mempengaruhi mereka untuk bertanggung jawab atas cara mereka berpikir, merasa, dan berperilaku lho, Moms.
Contoh-contoh kata-kata motivasi yang bisa diajarkan adalah seperti, “ Aku sudah cukup baik”, “ Aku sudah mengerjakan dan mencoba yang terbaik”, “ Aku memilih untuk merasa bahagia dan senang hari ini”.
Susah beradapatasi dapat membuat mereka khawatir sehingga perasaan hati yang dirasakan adalah sedih atau buruk lho, Moms.
Bagi anak-anak yang kuat secara mental, mereka akan memahami bahwa perubahan yang terjadi dapat membantu mereka untuk tumbuh menjadi orang yang lebih kuat. Ya, meskipun mereka sadar jika awalnya tidak akan terasa menyenangkan.
Faktanya, tidak sedikit orang dewasa yang tidak bisa peduli dengan perasaannya sendiri.
Jadi, ketika anak Moms dan Daddy dihadapkan dengan beragam perubahan besar, cobalah meminta mereka untuk mendeskripsikan emosi/perasaan seperti sedih, bahagia, kecewa, gugup, antusias, dan sebagainya.
Anak-anak cenderung kesulitan untuk mengatakan tidak karena merasa canggung atau aneh. Bahkan hal ini sering berjalan hingga mereka dewasa.
Dengan dapat menemukan keberanian itu, maka hal ini akan memudahkan mereka memberikan jawaban untuk permasalahan di masa depan lho Moms.
Sebagai orang tua, Moms dan Daddy bisa membantu mereka mengatakan “ tidak” dengan cara yang sopan.
Seperti saat ingin menolak seseorang, contohkan mereka untuk mengatakan, “ Terima kasih sudah mengundangku di pestamu, tetapi maaf aku tidak hadir karena punya rencana lain”.
Nggak sedikit anak-anak yang memilih menyembunyikan kesalahan mereka lho, Moms. Jika demikian, solusinya adalah Moms atau Daddy yang harus mengawali.
Moms terlebih dahulu mengakui kesalahan untuk membangun karakter buah hati. Hal ini akan dicontoh oleh anak-anak karena mereka cenderung mempraktikan kembali apa yang orang tuanya lakukan.
Dengan menyadari kesalahan, mereka dapat mempersiapkan diri secara mental untuk sepenuhnya mengakui kesalahan, meminta maaf, mencari solusinya ketika mereka melakukan hal serupa.
Akan ada masa di mana anak cemburu dan tidak suka dengan keberhasilan orang lain atau saudara mereka.
Pada dasarnya, perasaan tersebut adalah hal yang wajar. Jika seperti itu, Moms dan Daddy bisa menjadi supporter terbaik untuk anak-anak agar mereka bisa mendapatkan nilai terbaik.
Biasanya, anak-anak yang kuat secara mental akan mendukung teman-temannya secara suportif. Mereka akan berfokus melakukan yang terbaik tanpa peduli tentang apa yang orang lain lakukan terhadapnya.
Kegagalan memang menyakitkan, bisa terasa mengecewakan hingga membuat frustrasi. Bagi orang sukses, jatuh dalam sebuah kegagalann adalah hal yang wajar.
Para ahli mengatakan bahwa anak-anak yang bisa berhasil sejak kecil diakibatkan karena mengetahui banyak kisah sukses yang dimulai dari kegagalan.
Ketika buah hati Moms suatu saat merasa sedih karena gagal, cobalah untuk menceritakan tentang kisah-kisah orang-orang sukses yang sebelumnya mengalami banyak kegagalan. Dan itu akan membuat mereka lebih percaya diri dan dapat menilai mana hal yang baik atau buruk.
Para psikolog menyarankan untuk membuat tulisan-tulisan berisi motivasi, kata-kata penyemangat untuk terus berusaha sesuai diri mereka sendiri.
Jadi, ketika anak-anak merasa ingin menyerah, Moms bisa membantu mereka untuk mengingat dan kembali membaca tulisan motovasi mereka.
Dengan demikian, anak-anak akan merasa termotivasi sehingga mereka akan kembali tegap dan terus maju.