© Pinterest.com/Vanz Vanz
Hubungan antara anak dan orang tua adalah salah satu hubungan paling mendalam dan kompleks yang ada dalam hidup. Meskipun penuh dengan cinta dan kasih sayang, hubungan ini tidak lepas dari konflik, terutama ketika anak sudah dewasa.
Ada saja masalah yang timbul antara anak dan orang tua hingga membuat hubungan mereka jadi renggang. Berikut adalah beberapa hal yang sering menjadi penyebab pertengkaran antara anak dan orang tua saat dewasa.
© motherhoodthetruth.com
Seiring bertambahnya usia, anak-anak mengembangkan nilai-nilai dan prinsip hidup mereka sendiri. Nilai dan prinsip tersebut mungkin berbeda dengan yang dipegang oleh orang tuanya. Perbedaan pandangan mengenai karier, pendidikan, politik, dan agama sering kali menjadi sumber ketegangan.
Orang tua mungkin merasa bahwa nilai-nilai mereka yang lebih tradisional atau konservatif harus diikuti. Sementara itu, anak yang sudah dewasa merasa bahwa mereka berhak membuat keputusan sendiri.
© Dreamworks / glamour.com
Orang tua sering memiliki harapan tertentu terhadap anak-anaknya, seperti pencapaian karier, pernikahan, atau cara mengasuh anak. Ketika harapan ini tidak terpenuhi, orang tua bisa merasa kecewa atau marah, yang kemudian memicu pertengkaran.
Anak mungkin merasa terbebani oleh harapan-harapan ini dan merasa tidak dipahami atau dihargai atas pilihan mereka. Inilah yang bisa jadi penyebab pertengkaran antara anak dan orang tua saat dewasa.
© nbcnews.com
Keuangan adalah salah satu topik yang paling sensitif dalam hubungan keluarga. Pertengkaran bisa timbul dari berbagai isu, seperti dukungan finansial, pinjaman uang, atau cara mengelola keuangan keluarga.
Orang tua mungkin merasa bahwa anak mereka yang sudah dewasa tidak cukup bertanggung jawab secara finansial, sehingga mereka tak bisa memberikan kepercayaan soal keuangan.
Ada pula sejumlah orang tua yang terlalu membebani anak soal keuangan. Ini bisa menjadi masalah yang cukup serius apalagi jika anak sudah berumah tangga sendiri tetapi harus membiayai orang tuanya juga.
© shutterstock.com
Cara komunikasi yang tidak efektif sering menjadi akar dari banyak konflik. Ketika komunikasi didominasi oleh kritik, ejekan, atau kurangnya empati, pertengkaran menjadi tidak terhindarkan.
Orang tua dan anak yang sudah dewasa mungkin kesulitan mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang sehat. Ini pun bisa memperburuk hubungan anak dengan orang tua apalagi saat anak tak pernah menghubungi orang tuanya karena berbagai kesibukan.
© jewel993.com
Ketika anak telah menikah atau memiliki pasangan, dinamika keluarga menjadi lebih kompleks. Orang tua mungkin merasa terpinggirkan atau kurang dihargai oleh pasangan anak mereka.
Sebaliknya, anak mungkin merasa terjebak di antara keinginan orang tua dan pasangan mereka, yang bisa menyebabkan ketegangan dan pertengkaran. Beberapa orang tua bahkan terlalu mencampuri hubungan rumah tangga anaknya yang malah menimbulkan masalah.
© pinterest.com/grandparents roles in Japan
Ketika anak telah memiliki anak sendiri, mereka atau pasangannya mungkin memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengasuh anak dibandingkan dengan cara yang digunakan orang tua.
Orang tua mungkin ingin memberikan saran atau ikut campur dalam cara pengasuhan cucu. Sementara itu, anak atau pasangannya merasa bahwa mereka lebih tahu tentang apa yang terbaik untuk anaknya sendiri. Hal ini sering kali menjadi sumber pertengkaran yang signifikan.
© shutterstock.com/imtmphoto
Anak yang sudah dewasa sering kali sibuk dengan kehidupannya sendiri, yang mungkin membuat orang tua merasa diabaikan atau tidak dihargai. Orang tua mungkin merasa kesepian atau terlupakan.
Sementara itu, anak mungkin merasa bahwa orang tua terlalu menuntut perhatian atau tidak memahami kesibukan mereka. Anak pun jadi malas menghubungi orang tua bahkan mungkin beberapa tidak pernah mengunjungi mereka lagi.
Pertengkaran antara anak yang sudah dewasa dan orang tua adalah hal yang biasa terjadi tetapi bisa menjadi masalah besar yang serius. Mengatasi konflik ini memerlukan komunikasi yang terbuka, empati, dan kesediaan untuk memahami perspektif satu sama lain.
Dengan mengetahui beberapa hal yang bisa jadi penyebab pertengkaran antara orang tua dan anak, Diazens bisa mencegahnya supaya hal tersebut tidak sampai merusak hubungan dengan keluarga.