© Unsplash.com / Shitota Yuri
Anak yang masih bayi biasanya suka banget melempar barang ya, Mom. Sudah diambilkan tetapi dilempar lagi dan begitu seterusnya. Hal kayak gini cukup menguji kesabaran ya Mom apalagi kalau lagi kondisi capek.
Dilansir dari unggahan akun Instagram @parentalk.id, anak yang berusia sekitar 1-1,5 tahun memang suka melempar-lempar barang seperti ini. Hal tersebut ternyata juga sesuai dengan tumbuh kembangnya.
Psikolog Jean Piaget mengatakan kondisi ini disebut dengan skema pembelajaran tertiary circular reactions. Bayi mengembangkan kemampuan kognitif pada dirinya dengan cara melakukan aksi yaitu melempar barang. Dia pun akan mendapatkan reaksi yaitu barang tersebut diambilkan sehingga anak termotivasi melakukan hak yang sama supaya dapat reaksi yang sama.
Jika bayi melempar barang sesuai dengan tumbuh kembangnya seperti ini. Ibu tidak perlu terlalu pusing. Cara mengatasinya cukup dengan mencarikan anak benda yang aman untuk dilempar ajaklah si kecil ke tempat yang aman untuk melempar-lempar.
Namun, bila anak melempar-lempar barang karena alasan lain misalnya karena mencari perhatian. Maka, penanganan yang perlu dilakukan oleh ibu juga beda lagi.
Beberapa tanda anak melempar untuk mencari perhatian yaitu si kecil usianya sudah lewat masa eksplorasi melempar yang sudah disebutkan di atas, anak tampak puas saat ibu bereaksi ketika ia melempar barang, biasanya terjadi saat ibu tidak fokus pada buah hati, dan berhenti hanya saat ibu menegur anak.
Ketika anak melempar barang untuk cari perhatian, ibu pun perlu melakukan beberapa hal yaitu lebih sering spesial time dengan anak tanpa gangguan apa saja termasuk gadget, ibu juga bisa melibatkan anak untuk beberapa aktivitas sederhana sehingga ia akan merasa berguna.
Selain itu, ibu juga perlu mengajarkan kepada anak cara yang benar dalam meminta perhatian kepada orang tua misalnya dengan menepuk pundak atau tangan ibu, berbisik ke telinga ibu, mendatangi serta memanggil orang tua, dan juga langsung memeluk orang tua.