© Freepik.com/tirachardz
Kedekatan antara anak dan ibu memang sudah terjalin sebelum anak lahir, karena selama kehamilan, tantangan yang dijalani ibu dan anak menciptakan kedekatakan yang akhirnya membawa manfaat.
Mungkin kamu sudah pernah dengar bahwa remaja yang melihat orangtua bertengkar berisiko lebih tinggi berada dalam hubungan tidak sehat ketika dewasa, bukan?
Namun, baru-baru ini terdapat penelitian yang mengungkapkan bahwa hubungan yang berujung dengan kekerasan dapat dicegah dengan kedekatan ibu dan anak lho.
Penelitian dari Journal of Interpersonal Violance, membuat survei yang diikuti oleh 140 remaja. Semua remaja yang mengikuti penelitian ini memiliki orangtua yang menikah atau hidup bersama sejak mereka lahir.
Dari peneltian tersebut, para peserta menjelaskan konflik yang terjadi antara kedua orangtua, kedekatan dengan ibu, dan keterlibatan dalam hubungan abusive.
Hasilnya, anak-anak yang mendapatkan asuhan yang baik dan positif, terutama pada ibu, ternyata lebih tidak terlibat dalam kekerasan dalam hubungan ketika remaja.
Sehingga kedekatan ibu dan bisa memberi manfaat untuk penyelesaian risiko konflik yang terjadi ketika anak mulai memiliki pasangan, dan terhindar dari kekerasan serta sikap abusive di masa depan.
Salah satu cara menjaga kedekatan antara ibu dan anak untuk terhindar dari risiko hubungan yang abusive dalam berpacaran, kamu bisa mulai memberitahunya dengan mengatakan " ibu menyayangimu" .
Dengan begitu, anak tahu bahwa kamu mencintai mereka tanpa syarat dan dapat memperkuat kedekatan ibu dan anak. Jangan lupa berikan juga pelukan yang bermanfaat bagi mental mereka.
Selain itu memberikan panggilan sayang seperti 'dedek, kakak, ataupun abang' bisa menjauhkan mereka dari hubungan yang abusive saat punya pacar. Dengan demikian, kedekatan anak dan ibu jadi lebih terasa manfaatnya.
Menghargai pilihan anak ternyata juga bisa menjadi salah satu cara, karena hal ini bertujuan agar anak mengembangkan kemampuan untuk mengambil keputusan.
Memiliki kedekatan antara ibu dan anak memang memberi manfaat yang cukup baik terhadap risiko hubungan abusive dalam berpacaran. Namun, hal ini tidak menjadi satu-satunya faktor yang dapat menurunkan risiko tersebut, karena masih banyak pola asuh lainnya yang bisa mencegah hubungan abusive pada remaja.