© Digitaltrends.com
Tren Youtube nggak hanya menghampiri remaja dan orang dewasa aja, tapi juga anak-anak. Nggak jarang anak yang sudah bisa menggunakan gadget mengakses Youtube untuk mencari video yang bisa menghibur mereka. Sebagai orang tua tentunya kita harus memantau konten yang dilihat oleh anak melalui gadget mereka. Tapi kadang kesibukan membuat banyak orang tua yang luput dan nggak sempat melakukan hal itu.
Padahal yang bisa menjadi masalah adalah jika anak mengakses konten yang nggak seharusnya dia akses. Contohnya adalah konten para youtuber dewasa yang nggak jarang mengeluarkan kata-kata kasar dalam video mereka. Hal ini bisa berdampak buruk karena anak bisa meniru perilaku dari apa yang dia lihat. Kalau sudah begitu, harus gimana ngatasinya?
Dari yang saya baca di Todaysparent.com, Caroline Knorr dari Common Sense Media mengatakan bahwa media berperan sebagai seorang teman bagi anak-anak. Pada usia delapan tahun, anak-anak mulai lebih menyukai temannya daripada orang tua mereka dalam hal mengajarkan berperilaku, cara berpakaian, hingga cara berbicara.
Sayangnya, media sebagai sosok teman ini nggak selalu memberikan contoh perilaku yang baik untuk anak. Terkadang hiburan yang diberikan justru nggak sesuai dengan usia anak kita. Banyak dari youtuber muda maupun dewasa yang justru berperilaku buruk dengan tujuan menghibur penontonnya.
Untuk itu sebagai orang tua kita nggak bisa menganggap sepele masalah ini. Jika anak menonton tayangan di Youtube, kita harus bisa mengontrol mereka. Perlu kita sadari bahwa media Youtube punya standar yang berbeda dengan TV. Pengguna Youtube bebas membuat konten tanpa harus lolos sensor. Hal itulah yang justru membuat Youtube lebih berbahaya.
Meski begitu, melarang anak untuk nggak mengakses Youtube juga bukan cara yang tepat untuk mencegah anak meniru perilaku buruk dari media itu. Julie Romanowski, pakar parenting di Vancouver, mengungkapkan sebagai orang tua kita nggak bisa mematikan semua tayangan di dunia ini agar anak nggak terpapar contoh yang buruk. Julie mengatakan yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah mengajari anak-anak mereka untuk berpikir kritis tentang apa yang mereka tonton dan bagaimana hubungannya dengan kehidupan nyata.
Matthew Johnson, direktur pendidikan di MediaSmarts, menyarankan agar orang tua selalu mendampingi anak mereka saat menonton tayangan dari Youtube ataupun TV. Cara ini bisa memberikan kesempatan bagi orang tua untuk menunjukkan bagaimana tayangan itu bisa sangat berbeda saat terjadi di dunia nyata. Orang tua juga bisa mengajukan pertanyaan pada anak agar mereka bisa mulai berpikir secara kritis.
Selain itu, cara ini juga sangat baik untuk membangun kedekatan dengan anak. Jika anak mulai menirukan hal buruk yang dia lihat dari tayangan media, kita bisa menegurnya dan mengatakan bahwa kita memperhatikan perilaku mereka.
Anak kecil belum tentu mengerti bahwa beberapa hal dalam tayangan Youtube atau TV nggak baik dilakukan di kehidupan nyata. Maka dari itu, sudah tugas kita sebagai orang tua untuk memberikan penjelasan pada anak agar mereka paham. Jika anak masih tetap berperilaku buruk, ada baiknya kita membatasi mereka untuk menonton tayangan Youtube sementara waktu.
Semoga cara ini bisa bermanfaat buat kamu ya!