© Smartparents.sg
Membangun hubungan keluarga yang sehat dan harmonis harus dimulai dengan membiasakan komunikasi yang baik dengan anak. Sebagai orang tua, sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu memberikan perhatian pada anak dan selalu mengetahui kabar mereka setiap hari.
Mengenali sifat dan kebiasaan anak juga perlu dilakukan agar kita bisa lebih memahami anak dan menggunakan pendekatan yang tepat untuk berkomunikasi dengan mereka. Seperti yang kita ketahui, manusia biasanya terbagi menjadi dua jenis kepribadian yaitu ekstrovert dan introvert.
Dari yang saya baca di Times of India, seorang anak introvert biasanya punya ciri-ciri lebih banyak menghabiskan waktu sendirian, nggak banyak bicara, menghindari bicara pada orang di tempat umum, ragu-ragu di depan umum, dan lain sebagainya. Meskipun nggak ada yang salah dari anak introvert, tapi tentunya orang tua harus tahu cara khusus untuk mendekatkan diri dengan mereka.
Berikut beberapa tips yang bisa kita ikuti untuk menghadapi anak introvert.
Memberi julukan pemalu pada anak akan membuat mereka melihat diri sendiri sebagai sosok pemalu. Melakukan hal itu justru bisa membuat rasa malu tertanam secara permanen dalam kepribadian mereka.
Hal ini bisa menghalangi anak untuk mengambil kesempatan besar dalam hidup mereka. Kurangnya rasa percaya diri mendorong anak untuk kehilangan kesempatan besar untuk mengembangkan diri. Makanya sebagai orang tua justru kita harus membantu mereka untuk melawan julukan pemalu yang diberikan oleh masyarakat.
Untuk membantu anak mengatasi ketakutannya, kita bisa memberi dia motivasi untuk melakukan susuatu yang berbeda. Biarkan anak memulai langkahnya untuk melakukan sesuatu di luar zona nyaman mereka sesekali.
Hal di luar kebiasaan itu bisa dengan bicara pada orang asing atau pergi belanja sendiri. Melakukan hal-hal seperti itu di bawah pengawasan kita bisa membuat anak mendapatkan rasa percaya diri dan mengatasi ketakutan mereka.
Bagi anak introvert, melakukan sesuatu yang berani adalah hal besar bagi mereka. Pastikan kita memuji mereka setiap kali mereka mencoba melakukan sesuatu yang baru.
Contohnya, pujilah anak setelah mereka pergi keluar dan bermain dengan teman baru atau berbelanja sendiri. Pujian bisa menjadi sebuah hal ajaib yang dapat membuat anak lebih percaya diri dan bangga pada diri mereka sendiri.
Anak introvert mungkin nggak selalu meminta bantuan orang lain saat menghadapi kesulitan. Bisa aja mereka mengalami masalah dalam membangun pertemanan di lingkungan sekolah tapi nggak berani bicara pada kita.
Jika begitu, sebagai orang tua kita harus lebih peka dan mencoba untuk mengajak anak mengobrol tentang kehidupannya di sekolah. Hal ini bisa membantu mereka membuka diri dan memperkuat ikatan antara anak dan orang tua.
Setiap anak berbeda dengan yang lainnya. Masing-masing dari meka membutuhkan waktu sendiri untuk tumbuh. Anak kita bisa jadi membutuhkan waktu lebih banyak untuk bisa membuka diri atau merasa nyaman dengan orang lain.
Sebaiknya jangan memaksa mereka untuk terburu-buru untuk terbuka dengan orang lain. Jika dipaksa, anak justru bisa semakin kehilangan rasa percaya diri mereka.
Hindari juga untuk membandingkan mereka dengan anak yang lain. Justru akan lebih baik jika kita memberi mereka waktu dan terus memotivasi mereka untuk memperluas lingkaran pertemanan.
Semoga tips ini bisa membantu kamu ya!