© Shutterstock
Akrab ga sama skenario saat membawa anak keluar, baik bertemu anak-anak lainnya atau bertemu saudara dan kerabat, anak ogah untuk keluar dan terus bersembunyi di kamarnya. Segala macam upaya orangtua membujuknya tapi si anak tetap kukuh atas pendiriannya. Duh, ini anak pemalu banget sih!
Tenang, bukan cuma parents kok yang mengalami hal ini. Ada banyak anak yang pemalu, bahkan selalu was-was sama lingkungan asing yang ga dia kenal. Biasanya anak seperti ini akan terus mengamati orang-orang dan situasi sampai ia merasa 'aman' untuk keluar.
Terus sebagai orangtua harus gimana sih menghadapi anak yang begini? Apakah harus dipaksa atau dibiarkan saja?
Setiap anak punya caranya sendiri untuk beradaptasi ke dunia luar. Ada yang secara alami lebih cepat menyatu dengan suasana baru (fit in), tapi ada juga lebih berhati-hati. Ga ada yang bener atau salah, parents. Semuanya wajar kok.
Terkhusus anak yang lebih berhati-hati alias pemalu, justru bagus lho. Dengan karakteristiknya itu, mereka jadi sering melihat dan mengamati sekitar. Anak seperti ini justru memikirkan situasi sebelum mereka bertindak. Ini adalah keterampilan yang penting dan bermanfaat baginya.
Oleh karena itu kalau anak berada di tempat asing atau bertemu dengan orang baru, jangan memaksanya untuk langsung merasa nyaman atau terbuka.
Tapi ga dibiarin juga ya. Tetap latih anak untuk bersosialisasi dan masuk pada lingkung pergaulan terdekat. Misal saudara atau teman-teman sebayanya. Selain itu, jangan sekali-kali mengatakan hal seperti 'ayo dik jangan terlalu malu!'. Mengatakan itu berarti secara ga langsung melarangnya jadi diri sendiri. Alih-alih mencari kekurangannya, lebih baik menonjolkan sisi baik anak kan?
Semoga anak jadi lebih berani 'muncul' di depan orang-orang, ya! :)
