© 2020 Https://www.unsplash.com/Joey Pilgrim
Saat sedang berjalan-jalan dengan anak dan tanpa sengaja bertemu dengan seseorang, pasti ia akan menyapa si kecil, namun reaksi dari si kecil bisa bermacam-macam, bisa saja langsung ramah, namun bisa saja malu-malu.
Nah, saat si kecil bereaksi malu-malu, tak mau menjawab saat ditanya, atau tak mau disuruh bersalaman, dan ia malah menunduk melihat sepatunya, Mama jangan langsung memarahi si kecil ya.
Jika hal itu terjadi pada kamu yang bertemu dengan seorang anak pemalu, atau orangtua yang memiliki anak pemalu, melansir dari Mom.com, baiknya lakukan hal ini.
Jika bertemu dengan seorang anak pemalu, biasanya ia akan bersembunyi di balik kaki atau tubuh orangtuanya saat disapa oleh orang yang asing baginya.
Nah, biasanya si penyapa akan berkata, " Hei, jangan takut, aku baik kok, aku gak gigit."
Padahal, si anak sebenarnya tak takut, ia hanya lebih suka terhubung dengan cara yang berbeda, atau malah tidak terhubung sama sekali, tak ada yang perlu dipaksakan, dan itu bukan masalah. Rasa malu pada anak adalah rasa mereka pribadi, bukan karena melihatmu sebagai orang jahat.
Membuatnya sebagai lelucon, hanya akan membuat si anak makin menjauh karena merasa tidak nyaman. Ada baiknya, jika berhadapan dengan situasi itu, ganti lah sikap dengan tersenyum lembut, tanpa peduli reaksi si anak pemalu, dan katakan," Senang bertemu denganmu," dengan tulus, lalu beralihlah pada apapun yang ingin dilakukan.
Jika kamu adalah orangtua dengan masa kecil yang supel dan punya banyak teman, namun berbeda dengan anakmu sekarang, jangan paksa anak untuk jadi seperti apa kamu dahulu. Justru karena hal ini, buatlah ikatan yang kuat antara kalian berdua.
Jadilah seperti batu, yang bisa jadi pelindung bagi anak ketika ia merasa gugup. Karena orangtua harusnya jauh mengerti akan sikap pemalu anak, lebih dari orang lain di luar sana.
Jangan Anggap Anak Ramah Lebih Baik Dibandingkan Anak Pemalu
Sangat mudah melihat dan mengenali prestasi yang dibuat oleh anak-anak ramah. Namun, akan sangat tidak baik, jika pujian hanya datang untuk anak-anak ramah karena sikapnya. Jika ingin memuji, lakukanlah dengan adil, jangan hanya kepada satu pihak.
Sudah waktunya untuk tak hanya memuji seorang anak karena sikapnya yang ramah pada semua orang, alih-alih mengenali nilai dalam dirinya.
Anak-anak pendiam mungkin akan lebih lambat dalam mengutarakan pendapat mereka, namun sekali mereka mengutarakannya, pendapat itu sudah dipikirkan dengan matang.
Mereka mungkin membangun persahabatan dengan lambat, namun jika sudah berteman, itu akan lebih dalam dan kuat.
Mereka mungkin tidak tersenyum dan tertawa sepanjang waktu, namun sekali mereka tersenyum dan tertawa, itu adalah senyum dan tawa yang tulus dan paling indah.
Jadi, jangan menilai anak hanya sebatas bagaimana cara mereka berinteraksi, namun nilai-nilai dalam diri yang ia bawa.
Mungkin akan sangat menjengkelkan jika ada saja orang yang berusaha memberikan saran agar anak kita tidak jadi anak yang pemalu.
Padahal tak ada yang salah dengan hal itu, dalam sebuah kasus orangtua dengan anak yang pemalu, ia membantu anaknya belajar keterampilan sosial, dengan cara membawa anak ke teman bermain reguler, sekolah, atau taman. Namun, ia tidak memaksa anaknya jika memang tak ingin berinteraksi dengan orang lain, jika si kecil memang tidak mau.
Anak tidak diharuskan untuk tidak malu, dia hanya lebih pendiam, dan itu tidak masalah. Anak Mama tak harus seperti anak-anak lainnya, anak punya pribadi yang khas dan unik di tiap diri mereka, jadi kembangkan dirinya untuk jadi diri sendiri, dan bukan untuk jadi seperti yang lain ya Ma, semoga membantu.