© Shutterstock.com
Hampir semua bayi punya kebiasaan ngempeng dan mengisap jempol. Sebenarnya hal ini cukup normal terjadi karena bayi lahir dengan kebutuhan untuk menyusui.
Beberapa ibu mungkin merasa khawatir dengan kebiasaan mengisap jempol karena takut kuman akan masuk ke mulut bayi melalui tangan. Namun perlu kita ketahui bahwa hal ini merupakan bagian dari refleks bayi.
Dilansir dari Healthy Children, mengisap untuk beberapa bayi juga bisa memberikan efek menenangkan. Berikut beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang kebiasaan ngempeng dan mengisap jempol pada bayi.
Saat bayi punya keinginan menyusu melebihi apa yang disediakan air susu ibu (ASI) atau susu botol, empeng bisa menjadi salah satu benda untuk memenuhi kebutuhan itu. Sebelum memberikan empeng pada bayi, berikut beberapa hal yang perlu kita perhatikan:
1. Tawarkan empeng pada saat bayi tidur untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak.
2. Tunggu sampai proses menyusui berjalan lancar baru menawarkan empeng pada bayi (biasanya membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 minggu).
3. Jangan gunakan empeng untuk mengganti atau menunda makan.
4. Jangan paksa bayi menggunakan empeng jika dia nggak mau.
5. Jangan mengikat empeng ke tempat tidur atau di sekitar leher dan tangan anak karena bisa berbahaya.
Kita perlu waspada saat anak masih punya kebiasaan ngempeng dan mengisap jempol di usia 2 hingga 4 tahun. Perilaku ini bisa memengaruhi bentuk mulut atau susunan gigi mereka.
Jika anak berhenti mengisap empeng atau jari sebelum gigi depan permanennya tumbuh, ada kemungkinan besar kemampuan gigitannya akan pulih dengan sendirinya. Namun saat gigitan nggak sembuh dengan dengan sendirinya dan gigi dewasa bagian atas mencuat, kemungkinan kita perlu melakukan perawatan untuk mengembalikan gigi dan mencegah gigi depan patah.
Langkah pertama dalam menangani kebiasaan mengisap adalah dengan mengabaikannya. Kebanyakan bayi akan berhenti melakukan hal itu dengan sendirinya.
Kata kasar, ejekan, atau hukuman hanya akan membuat anak merasa kesal dan nggak menghilangkan kebiasaan itu. Sebagai gantinya, kita bisa memberi pujian atau hadiah pada anak saat mereka berhenti mengisap ibu jari atau ngempeng.
Jika anak mengisap untuk menghilangkan kebosanan, alihkan perhatiannya dengan memberikan kegiatan yang bisa membuat tangannya sibuk. Dengan memberikan anak kegiatan yang menurutnya menyenangkan, mereka akan mulai meninggalkan kebiasaan itu.
Apa pun metode yang kita coba, pastikan untuk menjelaskan pada anak agar mereka memahami alasan kita. Selain itu, yakinlah bahwa pada akhirnya anak akan berhenti melakukan kebiasaan ini.
Semoga informasi ini bisa membantu ya!