© Dailymail.co.uk
Orang tua biasanya akan mulai pusing saat harus menghandle anak yang lebih suka memberontak. Reflek yang muncul kemudian? Membentak.
Padahal, bentakan nggak serta merta membuat si rebel menjadi lebih kalem lho. Ini justru bisa memancing dia untuk melawan lagi.
Pemberontakan, dijelaskan oleh antropolog biologis Gwen Dewar, Ph.D., adalah sifat dasar alami manusia yang diturunkan sejak era purba. Manusia bisa menjadi lebih mengenal keteraturan setelah melewati ribuan tahun dan mengenal konsep 'peraturan'.
Anak-anak memberontak karena mereka belum memahami konsep peraturan tersebut. Saat mereka dilarang, yang ada di kepala hanyalah pemikiran bahwa haknya nggak terpenuhi. Jadi sebenarnya pemberontakan oleh anak nggak selalu berarti buruk.
Lalu bagaimana menghadapi anak yang berontak?
Orang tua sebisa mungkin menahan diri untuk nggak terpancing dengan bantahan dari anak, tapi juga dengan tetap menunjukkan ketegasan.
" Kak/dik, kamu nggak boleh gitu. Aku orang tuamu, gini ini nggak sopan."
Kalimat seperti di atas adalah salah satu yang paling efektif untuk bisa membuat dia menjadi lebih tenang.
Bantahan yang dilakukan anak saat berontak seringkali nggak benar-benar mencerminkan perasaannya. Mungkin dia berteriak ke arahmu, tapi itu nggak berarti dia membencimu. Mungkin ada sesuatu di sekolah yang mengganjal di pikirannya tapi nggak tersampaikan.
Beri dia waktu sendiri terlebih dulu. Saat lebih tenang, dia akan lebih mudah didekati. Lalu tanyakan apakah ada hal yang mengganggu pikirannya?
Di usia yang sudah lebih besar, anak akan bergabung di lebih banyak lingkup sosial yang bisa memengaruhi perilakunya.
" Anak mungkin akan melihat temannya melakukan sesuatu seperti ngomongin orang di belakang, memanggil dengan nama ledekan, atau membentak dan kemudian mencontohnya saat di rumah," terang Hannah Chow-Johson, M.D., asisten profesor pediatric di Loyola University kepada parents.com.
Orang tua harus bisa menjelaskan bagiaman semestinya anak berperilaku agar dia tahu batasnya dan nggak mudah terkontaminasi.
Kalau anak nggak bisa berperilaku baik saat sedang berada dalam diskusi, kamu bisa menyampaikan bahwa ada konsekuensi untuk setiap tindakan.
Sampaikan kalau tindakan yang melewati batas akan menyebabkan dia kehilangan beberapa hak seperti pengurangan waktu main game atau pengurangan uang jajan.
Ini akan menanamkan pada anak bahwa berperilaku baik adalah suatu bentuk kewajiban.
Perilaku berontak di diri anak bukanlah sesuatu yang nggak bisa dikendalikan. Toh semua orang tua juga pernah menjadi anak-anak dan pasti pernah mengalami fase berontak tersebut.