© News.microsoft.com
Belakangan, banyak terjadi perubahan tatanan di masyarakat sebagai akibat dari merebaknya virus corona. Selain ekonomi, salah satu yang juga terdampak adalah dunia pendidikan.
Salah satu keputusan yang dicanangkan oleh pemerintah adalah ketika mewajibkan seluruh sekolah untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara mandiri di rumah. Guru memberikan tugas dan orang tua yang membimbing anak belajar di rumah.
Beberapa orang tua mulai merasakan beratnya untuk mendampingi anak belajar setiap hari. Coba tengok media sosial manapun, Twitter, Instagram, bahkan di status WhatsApp, selalu terselip cerita curhatan orang tua yang mulai stres mengajari anaknya.
Jadi, Ibuku adalah kepala sekolah yang juga sama repotnya dengan bencana COVID-19 ini.
— Aswin Dafry (@AswinDafry) April 6, 2020
sore menjelang malam yg ibu saya lakukan adalah berkoordinasi dg guru2 beliau kadang begadang utk nyusun materi.
dan ada wali murid yg bikin status ini.
menurut ngana gmn? pic.twitter.com/ZARixJQKpz
Aku ketika melihat story wali murid yang begini, pft. Rasanya tu . . .
— fritania (@bukanbritania) April 1, 2020
Hey, c'mon guise. pic.twitter.com/0EuIqJ6RzX
Dr. Yulina Eva Riany, SP, MEd, dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB memberikan beberapa tips sederhana yang bisa diterapkan oleh orang tua saat mendampingi anak belajar di rumah agar tidak ada pihak yang merasa terbebani.
Ciptakan suasana belajar yang kondusif dan nyaman karena itu adalah kunci utama efektivitas proses belajar. Jauhkan dari kebisingan atau distraksi apapun agar anak bisa tetap fokus.
" Misalnya, tidak ada suara televisi, musik keras, atau percakapan yang lantang saat anak sedang bersiap untuk belajar atau sedang belajar," ujar Yuliana seperti dikutip dari dream.co.id.
Jika anak fokus, orang tua juga akan lebih mudah mengarahkan anak belajar.
Energi positif akan mendukung proses belajar mengajar. Di sini orang tua berperan penting untuk memunculkannya. Misal, dengan menjelaskan tanpa nada tinggi saat anak tidak mengerti perihal satu pelajaran.
Meskipun tempatnya di rumah, namun yang dilakukan oleh anak tetap terhitung sebagai kegiatan belajar yang dipertimbangkan sebagai nilai sekolah. Oleh karena itu, orang tua tidak boleh lalai dan membuat anak jadi terlalu santai karena itu akan berimbas juga pada orang tua sendiri.
" Diskusikan dengan anak tentang pembagian waktu tersebut dan konsekuensi terbaik apa yang bisa diterapkan bersama. Dengan adanya pemberlakuan disiplin, harapannya kegiatan belajar mengajar bisa terjadwal dan rutin," jelas Yulina.
Tiga cara di atas akan menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif sehingga orang tua juga bisa lebih tenang dalam mendampingi anak belajar. Namun yang tidak kalah penting adalah, orang tua harus menjaga emosi tetap stabil selama melakukan pendampingan.
" Jika emosi orang tua sedang tidak stabil, proses pendampingan belajar mengajar akan menjadi tidak menyenangkan," pesan Yulina.
Selamat mempraktikkan, para orang tua!