Armand Maulana Sebut Anaknya Pernah Jadi Korban Bully, Ini Tips untuk Orang Tua Saat Menghadapinya

Reporter : Audila Rima Ndani
Jumat, 15 Januari 2021 15:37
Armand Maulana Sebut Anaknya Pernah Jadi Korban Bully, Ini Tips untuk Orang Tua Saat Menghadapinya
Ini yang bisa dilakukan orang tua saat anaknya menjadi korban bully.

Armand Maulana dikenal sebagai vokalis dari GIGI, salah satu band legendaris di Indonesia. Armand menikah dengan Dewi Gita yang juga dikenal sebagai seorang penyanyi di dunia hiburan tanah air.

Banyak orang yang mendambakan terlahir sebagai anak selebriti. Namun siapa sangka popularitas Armand dan Dewi Gita justru menjadi masalah bagi sang anak.

Dalam obrolan yang diunggah di channel Daniel Mananta, Armand dan Dewi Gita bercerita bahwa anaknya ternyata selama ini menjadi korban bully. Parahnya hal itu disebabkan oleh fakta bahwa anaknya lahir sebagai anak selebriti.

1 dari 4 halaman

Menjadi korban bully sejak SD

Video Youtube Daniel Mananta Network

Armand dan Dewi Gita memiliki seorang putri bernama Naja. Ternyata Naja sempat dibully saat duduk di bangku SD dan SMP.

" Dan ternyata anak kita tanpa kita ketahui adalah korban dari bully itu. Naja ini dari SD SMP, dia hidupnya bosen dengan bully itu. Mungkin karena dia anak artis, anaknya seorang Armand Maulana. Dan dia kan anaknya memang diem, bukan anak yang ngelawan," ungkap Dewi Gita.

2 dari 4 halaman

Sampai minta kuliah di luar negeri

Armand Maulana Sekeluarga

Bosan menjadi korban bully, Naja sampai meminta para orang tuanya untuk melanjutkan pendiidkan di luar negeri. Dewi Gita merasa sedih karena baru mengetahui kenyataan tersebut saat anak sudah akan kuliah.

" Aku juga sedih sih itu baru tahu pas dia mau nentuin mau kuliah di mana. Kenapa dia pengennya kuliah di luar negeri karena dia emang udah enggak mau di Indonesia, dia mengira bakal kena bully lagi," kata Dewi Gita.

3 dari 4 halaman

Apa yang harus dilakukan saat anak menjadi korban bully?

Ilustrasi Bullying

Nggak ada orang tua yang berharap anaknya akan menjadi korban penindasan. Namun saat kita menghadapi situasi itu, kita bisa memberikan bantuan pada anak untuk mengatasinya. Dilansir dari Parents, berikut beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk menghentikan bullying.

1. Membantu anak melapor

Jika anak enggan melaporkan penindasan yang dialaminya, ajak mereka untuk bicara dengan guru, konselor, atau kepala sekolah. Jika perlu, kita juga bisa meminta bantuan terapis hingga pihak kepolisian untuk menghentikan penindasan yang dialami anak.

2. Ajarkan anak mengambil tindakan positif

Seorang anak bisa mengambil tindkaan positif saat mereka melihat teman atau siswa lain diganggu. Ajarkan pada anak untuk menyuarakan kebenaran dan membela orang yang lemah.

4 dari 4 halaman

ilustrasi remaja sedih

3. Hubungi orang tua anak yang melakukan bullying

Tindakan ini dapat dilakukan jika pelaku bully nggak juga berhenti melakukan intimidasi. Kita bisa mengajak orang tua mereka bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

4. Ajarkan keterampilan untuk mengatasinya

Ingatkan pada anak bahwa dia nggak salah, nggak sendiri, dan punya banyak bantuan saat orang lain melakukan bully padanya. Penting bagi anak-anak untuk mengidentifikasi perasaan mereka sehingga mereka dapat mengkomunikasikan apa yang sedang terjadi.

Semoga informasi ini bisa membantu ya!

 

Beri Komentar