© Instagram / Dewigita01
Armand Maulana dikenal sebagai vokalis dari GIGI, salah satu band legendaris di Indonesia. Armand menikah dengan Dewi Gita yang juga dikenal sebagai seorang penyanyi di dunia hiburan tanah air.
Banyak orang yang mendambakan terlahir sebagai anak selebriti. Namun siapa sangka popularitas Armand dan Dewi Gita justru menjadi masalah bagi sang anak.
Dalam obrolan yang diunggah di channel Daniel Mananta, Armand dan Dewi Gita bercerita bahwa anaknya ternyata selama ini menjadi korban bully. Parahnya hal itu disebabkan oleh fakta bahwa anaknya lahir sebagai anak selebriti.
Armand dan Dewi Gita memiliki seorang putri bernama Naja. Ternyata Naja sempat dibully saat duduk di bangku SD dan SMP.
" Dan ternyata anak kita tanpa kita ketahui adalah korban dari bully itu. Naja ini dari SD SMP, dia hidupnya bosen dengan bully itu. Mungkin karena dia anak artis, anaknya seorang Armand Maulana. Dan dia kan anaknya memang diem, bukan anak yang ngelawan," ungkap Dewi Gita.
Bosan menjadi korban bully, Naja sampai meminta para orang tuanya untuk melanjutkan pendiidkan di luar negeri. Dewi Gita merasa sedih karena baru mengetahui kenyataan tersebut saat anak sudah akan kuliah.
" Aku juga sedih sih itu baru tahu pas dia mau nentuin mau kuliah di mana. Kenapa dia pengennya kuliah di luar negeri karena dia emang udah enggak mau di Indonesia, dia mengira bakal kena bully lagi," kata Dewi Gita.
Nggak ada orang tua yang berharap anaknya akan menjadi korban penindasan. Namun saat kita menghadapi situasi itu, kita bisa memberikan bantuan pada anak untuk mengatasinya. Dilansir dari Parents, berikut beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk menghentikan bullying.
Jika anak enggan melaporkan penindasan yang dialaminya, ajak mereka untuk bicara dengan guru, konselor, atau kepala sekolah. Jika perlu, kita juga bisa meminta bantuan terapis hingga pihak kepolisian untuk menghentikan penindasan yang dialami anak.
Seorang anak bisa mengambil tindkaan positif saat mereka melihat teman atau siswa lain diganggu. Ajarkan pada anak untuk menyuarakan kebenaran dan membela orang yang lemah.
Tindakan ini dapat dilakukan jika pelaku bully nggak juga berhenti melakukan intimidasi. Kita bisa mengajak orang tua mereka bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Ingatkan pada anak bahwa dia nggak salah, nggak sendiri, dan punya banyak bantuan saat orang lain melakukan bully padanya. Penting bagi anak-anak untuk mengidentifikasi perasaan mereka sehingga mereka dapat mengkomunikasikan apa yang sedang terjadi.
Semoga informasi ini bisa membantu ya!