© 2019 Https://www.diadona.id / @ Firstfiveyears
Akan sangat menyenangkan melihat pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebagian anak ada yang tumbuh aktif dan antusias saat bertemu teman-temannya di sekolah. Namun, ada sebagian anak yang cenderung sendirian dan tertutup pada lingkungan sosialnya.
Jika anak kamu menunjukkan tanda-tanda seperti itu, bisa jadi anak adalah tipe yang pemalu. Namun, orang tua tidak perlu khawatir. Anak pemalu hanya membutuhkan sedikit pemahaman dan penerimaan untuk menangani situasi. Lantas bagaimana caranya? Dilansir dari Momjunction (13.12), berikut tips mengatasi anak yang pemalu.
5 Tips Menangani Anak Pemalu
Sebelum membahas tips menangani anak pemalu, perlu orang tua pahami terlebih dahulu bahwa rasa malu pada anak adalah suatu kepribadian, bukan kesalahan. Meskipun lambat laun ia akan mengatasinya sendiri, tidak ada salahnya untuk orang tua membantu meningkatkan kepercayaan dirinya.
Beberapa anak cenderung pemalu dan pendiam karena memendam sesuatu di dalam dirinya. Sesuatu ini dapat berupa masalah dari dalam dirinya sendiri atau bisa juga berasal dari luar, seperti masalah keluarga. masalah di sekolah, maupun trauma lainnya. Untuk itu, orang tua harus mengajaknya bicara. Tidak perlu dipaksa, cukup gunakan pendekatan secara perlahan agar anak mau lebih terbuka
Berempati akan membuat anak merasa lebih baik. Dukungan dari orang tua dengan meyakinkan anak bahwa ia manusia yang luar biasa, dapat meningkatkan rasa percaya dirinya.
Anak yang pemalu biasanya disebabkan oleh kurangnya motivasi atas kualitas diri mereka. Oleh karena itu, bantu dia mengungkap kelebihannya sebagai indivirdu dan bantu kembangkan kualitas yang anak miliki.
Membantu anak lebih percaya diri dapat dimulai dengan mendorongnya untuk berinteraksi dan terbuku ke lingkungan sosial, misalnya teman-temannya.
Melabelinya sebagai 'si pemalu' justru akan membuatnya lebih kehilangan kepercayaan diri. Oleh karena itu, perlakukanlah ia seperti anak biasa didepan orang-orang. Selain itu, katakan pada anak bahwa kamu sebagai orang tua, bangga karena anak dapat menghadapi situasi ini.