© Foxnews.com
Moms, tumbuh kembang anak emang harus kita perhatikan setiap waktu. Meskipun dia sudah masuk sekolah, tapi kita nggak boleh lepas tangan gitu aja. Kita juga harus terus memantau cara belajarnya meskipun sudah ada guru yang mendampinginya. Salah satu hal yang penting untuk kita perhatikan adalah cara anak menulis. Meski kedengarannya sepele tapi saat anak benci menulis bisa jadi anak kita terkena gejala dysgraphia, lho.
Dari yang saya baca di Boldsky, dysgraphia adalah kesulitan belajar yang memengaruhi keterampilan menulis tangan dan motorik halus (kemampuan untuk melakukan gerakan dengan menyinkronkan otot kecil dan pergelangan tangan).
Setiap anak pasti menghadapi kesulitan saat belajar menulis. Tapi jika tulisan anak nggak jelas dan acak secara terus menerus, ini bisa jadi gejala dysgraphia. Selain itu, jika anak benci menulis karena mereka merasa menulis adalah kegiatan yang melelahkan, bisa jadi itu adalah tanda dysgraphia.
Menurut para ahli, dysgraphia pada anak biasanya disebabkan oleh masalah pengkodean ortografi. Gangguan neurologis ini bisa memengaruhi memori yang membantu kita untuk mengingat tulisan secara permanen dan bagaimana menggunakan tangan dan jari kita untuk menulis. Kondisi ini sebagian besar terjadi bersama dengan gangguan belajar lainnya seperti ADHD (Attention-Deficit / Hyperactivity Disorder) dan disleksia pada anak. Sementara pada orang dewasa, dysgraphia bisa dipicu oleh cidera otak.
Sejauh ini nggak ada obat permanen untuk kondisi dysgraphia. Dokter perlu memeriksa apakah anak memiliki gangguan belajar lain atau kondisi kesehatan yang menjadi penyebab kondisi dysgraphia.
Tetapi, okupasi bisa membantu meningkatkan keterampilan tulisan tangan. Okupasi bisa mendorong anak-anak untuk melakukan kegiatan seperti berlatih memegang pensil, membuat bentuk menggunakan tanah liat, memecahkan permainan titik penghubung, dan menggambar garis di dalam labirin.
Kebanyakan anak yang mengalami dysgraphia merasa kurang percaya diri dengan diri mereka. Kegagalan mereka untuk mengikuti pelajaran di kelas bisanya bikin anak semakin sedih dan stres. Untuk itu, sebagai orang tua kita harus selalu mendampingi mereka. Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan jika anak mengalami kondisi dysgraphia.
1. Mengajari anak mengetik
2. Membantu anak memegang pensil
3. Membantu anak menulis tugas sekolah mereka jika mendesak
4. Mengajarkan anak untuk merekam kalimat sebelum menuliskannya