Ayah Punya Lebih Banyak 'Me Time' daripada Ibu, Setuju Nggak?

Reporter : Audila Rima Ndani
Jumat, 15 Januari 2021 07:37
Ayah Punya Lebih Banyak 'Me Time' daripada Ibu, Setuju Nggak?
Sebuah survei menemukan perbedaan waktu 'me time' di antara ibu dan ayah.

Membangun sebuah keluarga bukanlah hal yang mudah. Pasangan suami istri harus punya komitmen yang kuat untuk menjalani kehidupan berumahtangga dan membahagiakan anak dalam keluarga.

Saat kita sudah berkeluarga, seringkali kehidupan sudah bukan tentang diri kita sendiri lagi. Prioritas kita mulai berubah dan lebih fokus pada anak dan keluarga.

Meski begitu, setiap orang membutuhkan yang namanya 'me time'. Me time merupakan waktu khusus untuk diri sendiri yang biasanya dilakukan untuk beristirahat dan menghilangkan penat.

Sebuah survei ternyata menunjukkan bahwa ayah punya lebih banyak me time daripada ibu. Kok bisa begitu ya?

1 dari 3 halaman

Ilustrasi Keluarga Kecil

Dilansir dari Moms, sebuah penelitian membuktikan bahwa ibu benar-benar memikul lebih banyak beban jika itu menyangkut anak-anak dan tugas rumah tangga. Menjalani kehidupan sebagai ibu memang sangat menantang ya.

Sementara itu, sebuah survei menunjukkan bahwa para ayah menghabiskan lebih banyak waktu untuk diri mereka sendiri daripada ibu. Hasil ini harusnya membuat kita sadar bahwa para pasangan harus memperhatikan hal ini.

2 dari 3 halaman

Ilustrasi Keluarga Kecil

Dari para ibu yang disurvei, 68 persen di antaranya mengatakan bahwa mereka hanya menggunakan waktu satu sampai lima jam untuk menikmati me time setiap minggu. Sementara itu, 37 persen ayah yang disurvei menggunakn enam sampai 10 jam dalam seminggu untuk melakukan me time.

Faktanya, 70 persen ibu merasa bahwa mereka nggak mendapatkan penghargaan yang cukup atas semua pekerjaan yang mereka lakukan. Bahkan hal itu nggak terjadi di musim liburan sekalipun.

3 dari 3 halaman

Ilustrasi Keluarga Kecil

Jadi mulai sekarang kita harus mulai membicarakan hal ini dengan pasangan. Kita harus memahami bahwa penting untuk menyisihkan waktu untuk diri sendiri.

Anak yang bahagia tentu hadir dari orang tua yang bahagia juga. Sehingga, nggak cuma salah satu saja yang berperan lebih tapi kerjasama di antara ibu dan ayah harus terbangun dengan baik.

Semoga informasi ini bisa membantu ya!

Beri Komentar