Baby Blues © Freepik
Ketika berbicara tentang perasaan yang terkait dengan persalinan, seringkali fokus kita tertuju pada ibu dan perubahan emosional yang dialaminya. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa ayah juga dapat mengalami perubahan emosional yang signifikan setelah kelahiran anak. Baby blues atau perasaan sedih pasca melahirkan sebenarnya juga dapat mempengaruhi ayah.
Baby blues adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan sedih, cemas, dan sensitif yang dapat muncul dalam beberapa hari setelah kelahiran anak. Ini seringkali dianggap sebagai reaksi alami terhadap perubahan besar dalam kehidupan dan hormon yang berfluktuasi setelah melahirkan. Meskipun baby blues biasanya dikaitkan dengan ibu baru, penelitian telah menunjukkan bahwa ayah juga dapat mengalami gejala serupa.
Baby Blues pada Ayah © Baby Blues freepik
Tidak semua ayah akan mengalami baby blues, tetapi mereka yang melaluinya mungkin mengalami beberapa gejala berikut:
1. Perasaan cemas dan khawatir: Ayah mungkin merasa khawatir tentang tanggung jawab baru sebagai orangtua dan mungkin merasa tidak siap untuk peran tersebut.
2. Perubahan suasana hati: Fluktuasi suasana hati yang tiba-tiba, dari senang menjadi sedih, adalah tanda umum dari baby blues pada ayah.
3. Kecemasan tentang kemampuan: Ayah mungkin meragukan kemampuannya dalam merawat dan mendukung pasangan serta bayi mereka.
4. Kehilangan tidur: Kehilangan tidur yang disebabkan oleh bayi yang terbangun pada malam hari dapat membuat ayah menjadi lebih mudah lelah dan rentan terhadap gejala baby blues.
5. Perubahan pola makan: Gangguan pada pola makan dapat terjadi sebagai respons terhadap stres dan kecemasan.
Baby Blues pada Ayah © Baby Blues freepik
Mengenali dan mengatasi baby blues pada ayah adalah langkah penting untuk memastikan kesejahteraan mental mereka. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Komunikasi terbuka: Ayah dan ibu sebaiknya berbicara terbuka tentang perasaan mereka terkait peran orangtua baru dan tantangan yang dihadapi.
2. Dukungan sosial: Ayah perlu mendapatkan dukungan dari pasangan, keluarga, dan teman-teman. Bicarakan perasaan dan pikiran dengan seseorang yang dapat dipercaya.
3. Istirahat yang cukup: Penting bagi ayah untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Berbagi tanggung jawab merawat bayi dengan pasangan dapat membantu mengurangi kelelahan.
4. Pencarian bantuan profesional: Jika gejala baby blues berlanjut atau memburuk, mencari bantuan dari profesional kesehatan mental adalah langkah yang bijak.
5. Dukungan kelompok: Bergabung dalam kelompok dukungan untuk ayah baru dapat memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam mengatasi perasaan yang sulit.
Baby blues bukanlah kondisi eksklusif untuk ibu baru, tetapi juga dapat mempengaruhi ayah yang menghadapi perubahan besar dalam kehidupan mereka. Penting bagi ayah untuk mengenali gejala baby blues, berbicara terbuka tentang perasaan mereka, dan mencari dukungan jika diperlukan. Dengan komunikasi yang baik dan dukungan yang tepat, ayah dapat mengatasi tantangan ini dan berkontribusi secara positif dalam peran barunya sebagai orangtua
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak