Bacakan Buku Buat Anak Juga Perlu Siasat, Biar Betahnya si Kecil Nggak Cuma Sesaat

Reporter : Firstyo M.D.
Selasa, 10 Maret 2020 16:25
Bacakan Buku Buat Anak Juga Perlu Siasat, Biar Betahnya si Kecil Nggak Cuma Sesaat
Gimana ya biar si kecil betah didongengin?

Membacakan buku untuk anak ternyata nggak perlu menunggu sampai dia tau apa yang diucapkan orang tua, lho. Bahkan sejak dia lahir, membacakan buku sudah sangat disarankan untuk dilakukan.

Sesungguhnya, nggak ada kata terlalu cepat untuk membacakan buku kepada seorang bayi. KEgiatan ini justru harus dilakukan sedini mungkin karena membacakan buku pada bayi dan anak akan menstimulasi perkembangan otak secara optimal dan juga memperkuat hubungan antara anak dan orang tua yang dibutuhkan dalam periode emas perkembangannya.

Meski begitu, orang tua tetap perlu bersiasat agar anak betah saat dibacakan buku. Terlebih untuk anak-anak yang masih bayi atau balita.

Dr. Agnes S.Pa, seorang dokter spesialis anak, membagikan tips membacakan buku untuk anak menurut American Academy of Paediatrics (AAP). Dikutip dari unggahan Youtube-nya, berikut adalah tips-tipsnya.

1 dari 7 halaman

1. Peluk anak dan baca dengan melibatkan emosi

Bayi di usia beberapa hari atau minggu sudah dapat mengetahui dan memilih suara atau wajah orang tuanya. Walau belum memahami makna kata-kata yang dikeluarkan dari cerita yang dibacakan lewat buku, mereka akan merespon dari emosi suara dan ekspresi wajah dari orang tuanya. Semakin ekspresif suara dan mimik muka orang tua saat membacakan cerita, akan akan semakin tertarik.

2 dari 7 halaman

2. Pilih buku yang penuh warna dan berbahan keras

Memilih buku yang isinya sesuai dengan anak memang sangat penting. Misal, membacakan cerita rakyat dengan tokoh utama perempuan yang tangguh agar anak perempuan kita kelak juga bisa sepertinya. Namun, memilih buku berdasarkan tampilan fisik juga nggak kalah penting.

Saat bayi bertambah usia, mereka akan mulai punya kemampuan motorik untuk memegang bukunya sendiri. Lebih jauh lagi, dia bisa saja memasukkan buku tersebut ke dalam mulut untuk eksplorasi. Buku yang berbahan keras akan lebih awet karena tidak hancur saat terkena liur anak. Selain itu, buku yang penuh warna juga bisa membuat anak lebih tertarik.

3 dari 7 halaman

3. Sediakan waktu spesial untuk membacakan buku

Anak di usia dini cenderung mudah terkena distraksi, terlebih untuk bayi yang aktif. Mereka lebih mudah kehilangan ketertarikan akan sesuatu setelah satu atau dua menit. Orang tua bisa tetap mengikuti saja kemauannya, tapi jangan sampai menghilangkan kebiasaan tersebut. Tetap bacakan buku, ajak bicara, dan nanyikan bayi secara teratur. Lama-kelamaan bayi akan semakin terbiasa. Ketertarikannya pada kegiatan tersebut pun akan muncul dan waktu konsentrasinya semakin bertambah.

4 dari 7 halaman

4. Beri pilihan

Seiring bertambahnya usia, proses membacakan cerita pada anak bisa dibuat lebih interaktif, yakni dengan memberikannya pilihan buku apa yang ingin dibaca. Meski begitu, ada kemungkinan anak mempunyai buku favorit yang ingin dibaca berulang-ulang. Orang tua sebaiknya tetap memberikan pilihan dan biarkan dia memutuskan. Anak akan terbiasa untuk menentukan keinginannya.

5 dari 7 halaman

5. Bahas bacaan sesuai perasaannya

Proses membacakan buku untuk anak sebaiknya nggak berhenti sampai halaman buku terakhir selesai dibaca. Biasakan untuk membuat sesi membahas isi cerita dengan anak. Misal, ajak dia berdiskusi tentang apa yang dirasakannya setelah membaca dongeng 'Itik Buruk Rupa'. Kegiatan ini akan membantu anak untuk mengenal berbagai jenis emosi dan bagaimana cara mengungkapkannya.

6 dari 7 halaman

6. Buat pertanyaan untuk anak

Saat menginjak usia pra-sekolah, anak cenderung jadi lebih cerewet dan mau tau banyak hal. Orang tua bisa memfasilitasi kecenderungan tersebut dengan melempar pertanyaan juga untuk anak agar rasa penasarannya bisa berkembang sejalan dengan kemampuan berpikirnya. Misal, seusia membaca cerita 'Si Kancil', coba tanyakan pendapatnya tentang apa yang terjadi setelah cerita berakhir. Biarkan dia berimajinasi seliar mungkin.

7 dari 7 halaman

7. Tetap jaga kebiasaan membaca buku bersama

Nggak ada istilah terlalu kecil atau terlalu besar bagi anak untuk membaca bersama orang tuanya. Saat mereka sudah bisa belajar membaca sendiri, orang tua bisa berpartisipasi dengan menyuguhkan bacaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi dari yang dia baca sendiri. Pendampingan yang berkelanjutan seperti ini baik untuk peningkatan kemampuannya. Selain itu, ikatan yang muncul antara anak dan orang tua juga menjadi hal yag baik untuk terus dijaga.

Beri Komentar