©mamanatural.com
Banyak dari ibu yang tidak memberi ASI awak kelahiran si kecil. Bukan karena tidak ingin memberi ASI, namun beberapa ibu mengalami produksi ASI yang sedikit. Selain itu, kendala lain seperti puting lecet dan pecah-pecah menjadi kendala. Sisanya adalah ibu yang harus segera bekerja sehingga berhenti memberi ASI pada si kecil.
Bahkan, seorang ibu yang sangat ingin menyusui bisa mengalami stres apabila produksi ASI nya tidak lancar. Dilansir dari practicalparenting.com.au, Ashlee Stirling seorang ahli laktasi mengatakan bahwa produksi ASI yang sedikit adalah normal.
"Penting untuk diingat bahwa kamu tentu saja tidak gagal. Bahkan jika bayi hanya menerima satu tetes saja kolostrum, kamu telah memberikan bayimu awal yang baik untuk hidup," katanya.
Ia mengatakan bahwa ibu nggak perlu khawatir ketika berhenti menyusui kamu akan kehilangan momen kedekatan dengan anak. Menurutnya, kamu masih bisa mencukupi kebutuhannya dengan memberikan alternatif lain.
Nah, berikut ini adalah beberapa pilihan yang mungkin kamu bisa pertimbangkan.
Jika produksi ASI kamu menangani penurunan, kamu mungkin bisa memakai alternatif pompa ASI. Ashlee mengatakan ini adalah pilihan alternatif terbaik daripada alternatif lain untuk mengatasi masalah ASI.
Konsultasikan dengan dokter tentang pilihan pompa ASI berkualitas, atau bahkan pertimbangkan untuk menyewa pompa tingkat rumah sakit. Karena itu kemungkinan kamu mendapatkan latihan yang baik untuk mengeluarkan ASI.
Solusi donor ASI memang sedang banyak dibicarakan. Saat ini banyak bank-bank susu bermunculan di seluruh dunia. Namun, Ashlee perlu mengimbau karena donor ASI ini bukan tanpa risiko.
" Penting bagi para ibu untuk diberikan informasi yang cukup untuk membuat pilihan berdasarkan informasi untuk membantu mereka memilih sumber ASI donor yang paling aman,” kata Ashlee.
Ashlee mengatakan, di Australia, Bank susu memberikan ASI yang telah diuji dan dipasteurisasi untuk meminimalkan risiko penularan penyakit meskipun cuma sedikit. Namun dia sangat mengimbau untuk mempertimbangkan ASI donor dari online shop, karena kita nggak tahu apakah itu sudah diuji atau belum. Dan yang perlu di garis bawahi, kamu harus konsultasi kepada dokter tentang hal ini.
Susu formula diberikan kepada bayi di usia tertentu ketika produksi ASI benar-benar sudah habis. Namun bagaimanapun juga, anak harus tetap diberi nutrisi.
“ Begitu kamu telah membuat keputusan untuk memberi susu formula kepada bayi, penting diperlihatkan cara yang benar untuk menyiapkan, menangani, dan menyimpan susu formula untuk mengurangi risiko menularkan infeksi kepada bayi,” kata Ashlee.
Penelitian menunjukan bahwa sifat imunologis ASI meningkat ketika pasokan berkurang sehingga jumlah kecil ASI pun sangat berharga. Jika persediaan ASI mulai sedikit, kamu bisa memulai untu memberikan makanan padat. Konsultasikan pada dokter makanan apa yang cocok untuk bayi.
Ashlee menyarankan para ibu yang tertarik untuk memulai kembali persediaan ASI mereka untuk mencari bantuan dari dokter atau ahli laktasi untuk membantu menyusun rencana untuk memenuhi tujuan menyusui. Menurutnya, untuk meningkatkan ASI perlu penanangan bahkan nutrisi khusus untuk meningkatkan pasokan ASI. Relaktasi membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Sehingga kamu perlu mencari dukungan emosianal dari keluarga atau teman.
Dan yang terpenting adalah kamu perlu konsultasi pada dokter terkait dengan mengembalikan produksi ASI atau relaktasi. Semoga bermanfaat